Selain diproyeksikan siap masuk dunia kerja, lulusan BLKI Balikpapan juga diarahkan menjadi pelaku usaha dan membuka lapangan kerja baru.
BALIKPAPAN – BLKI Balikpapan kembali membuka pelatihan berbasis kompetensi dengan sumber dana APBD Kaltim. Harapannya dari pelatihan tenaga kerja yang terserap di lapangan kerja bisa maksimal. Pembukaan pelatihan berlangsung di BLKI Balikpapan, Selasa (6/6).
Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Diddy Rusdiansyah membuka pelatihan yang diikuti oleh 250 orang tersebut. Turut hadir Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi.
Kepala BLKI Balikpapan Suryaningsih menuturkan, ada berbagai bidang pelatihan yang diberikan kali ini. Di antaranya mekanik alat berat, sepeda motor sistem injeksi, pengelasan, barista, dan housekeeping.
Selanjutnya, otomasi listrik industri, pembuatan roti kue, administrasi perkantoran, teknik pendingin, sampai menjahit. “Pemprov Kaltim mendukung kegiatan pelatihan dengan memberikan anggaran melalui APBD Kaltim 2023,” katanya.
Perempuan yang akrab disapa Ning ini bercerita, jumlah peserta sebanyak 16 orang di setiap bidang pelatihan. Sebab, sarana prasarana yang masih terbatas. Contoh bidang mekanik alat berat, pihaknya dapat melatih total 80 orang dalam setahun. Mereka terbagi dalam lima kelas atau paket.
“Karena melihat dari sisi waktu pelatihan cukup lama dan anggaran. Durasi pelatihan ada yang 1-3 bulan, bergantung dari bidang kompetensi,” sebutnya. Selama ini, ada tiga bidang yang menjadi favorit dan mendapat antusias tinggi, seperti mekanik alat berat, pengelasan, dan mesin bubut.
Bahkan, rata-rata yang selesai pelatihan langsung mengikuti rekrutmen dan diterima menjadi karyawan perusahaan. “Artinya, mereka sudah siap kerja. BLK ini 70 persen praktik dan 30 persen teori,” ujarnya. Ning bercerita, minat pelatihan tak terbatas pada tiga bidang favorit.
Ada pula pelatihan teknik pendingin yang memiliki prospek bagus. Walau mungkin peserta melihat bidang ini tidak menarik, dia mengaku teknik pendingin memiliki pekerjaan menjanjikan. “Mereka bisa bekerja di perhotelan atau wirausaha membuka lapangan pekerjaan,” imbuhnya. Apalagi, pekerjaan ini tidak membutuhkan modal besar.
Dia menjelaskan, jumlah pendaftar cukup besar sebanyak 1.600 orang. Sedangkan peserta yang diterima hanya 2.50 orang. Sebagian besar 80 persen peserta berasal dari Balikpapan. “Namun ada juga dari PPU, Paser, Kukar, Samarinda, sampai Kutim,” ungkapnya.
Peserta yang ingin mengikuti pelatihan harus berjuang. Mereka harus melewati tahapan seleksi. Mulai dari seleksi administrasi, seleksi tertulis bahasa Inggris, matematika, dan pengetahuan umum secara online. Terakhir wawancara dengan instruktur. “Ada yang harus ikut pelatihan 4-5 kali baru bisa lolos,” ucapnya.
Ning menyebutkan, sepanjang tahun ini BLKI Balikpapan akan menggelar kegiatan pelatihan sebanyak 63 paket atau 1.040 orang menggunakan APBD Kaltim. Hingga saat ini, pelatihan yang sudah berjalan sebanyak 38 paket. “Kemudian, ada pelatihan dengan sumber dana APBN sebanyak 18 paket atau 288 orang,” jelasnya.
Saat ini, total terdapat sembilan instruktur yang berada di BLKI Balikpapan. Mulai dari bidang otomotif, pengelasan, mesin bubut, administrasi perkantoran, listrik, purchasing, pertanian, dan lainnya. “Sisanya kami kerja sama dengan pihak luar untuk menjadi instruktur,” tandasnya. (ms/k15)
DINA ANGELINA
[email protected]