Satu tahun lebih dua bulan, Brigjen TNI Dendi Suryadi memegang tongkat komando di Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN). Kini dia melanjutkan pendidikan di Lemhanas. Namanya harum di Kaltim. Sosoknya dikenal tegas dan humble, juga akrab dengan warga. Itu tidak lepas dirinya yang merupakan putra daerah yang sangat peduli dengan Kaltim.
SEJARAH ditorehkan Dendi. Meski lahir di Tanjung Jabung, Jambi, sejak kecil dia sudah tinggal di Kaltim. Besar di kawasan Kutai Kartanegara. Tak heran jika dia disebut sebagai putra daerah pertama berpangkat jenderal. Fasih berbahasa Kutai.
Bagi pria kelahiran 20 September 1968 itu, Kaltim tentu memiliki banyak kenangan. Dari menjalani pendidikan taman kanak-kanak (TK) di TK Kenari, SD 002 di Jalan Bhayangkara, SMP dan SMA 1 di Samarinda, hingga merasakan memimpin korem di kampung halamannya. “Itu kebahagiaan saya pribadi. Kaltim itu defisit jenderal, yang jadi sedikit sekali. Dan saya yang pertama warga Kaltim di angkatan darat (AD). Inginnya banyak putra daerah Kaltim bisa kontribusi sebagai perwira tinggi TNI,” ucapnya.
Setahun lebih bertugas, Dendi ternyata banyak dikagumi. Bahkan, ayah tiga anak itu ingin pensiun di Bumi Etam. “Ya jika diizinkan bisa jadi pangdam, aamiin,” ungkapnya. “Saya enggak ucapkan selamat tinggal, hanya pamit sementara. Saya sekolah, dan Kaltim harus dijaga. Makanya ingin menghabiskan masa tua di Kaltim nanti,” imbuhnya.
Namun, nama Dendi kerap disebut sebagai salah satu tokoh yang bakal bertarung di kontestasi politik di 2024 mendatang. Namun, dia tetap patuh terhadap aturan. “Soal keinginan maju di politik, saya tidak pernah bicara soal politik. Tentara aktif tidak boleh bicara soal politik praktis. Saya hanya menjalankan fungsi saya sebagai pimpinan korem, itu saja. Soal masyarakat punya aspirasi atau pandangan dan pendapat, saya tidak bisa mencegah atau melarang itu, terserah masyarakat,” ungkapnya.
Namun, kembali ditanyakan sebagai penegasan dirinya terlibat di politik, jenderal TNI bintang satu itu juga secara tegas menjawabnya. “Jika keinginan masyarakat, nanti saya pertimbangkan. Karena aturannya kalau maju ke politik harus berhenti dari dinas tentara aktif, tetapi demi Kaltim, saya bersedia,” tegasnya.
Bagi dia, jiwa seorang prajurit itu pantang menolak tugas. “Kalau untuk kebaikan masyarakat Kaltim, akan saya curahkan semuanya,” tegasnya.
Dendi menyebut, baik itu program kerjanya maupun capaian-capaiannya menjalankan tugas-tugas pokok TNI, Kaltim bisa dibilang aman. Kaltim jadi salah satu provinsi teraman di Indonesia. Menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan antar-pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota juga sinergisitas dengan Polri.
"Tugas pokok TNI adalah melindungi segenap bangsa, menjaga keutuhan wilayah dan menegakkan kedaulatan negara. Itu kalau parameternya berhasil atau tidak, bisa dilihat di Kaltim aman saja, tidak ada invasi agresi militer. Kaltim selama ini alhamdulillah tidak ada masalah dengan batas wilayah," tuturnya.
Begitupun dengan program kerjanya, Korem 091/ASN kini terasa begitu dekat dengan masyarakat. Komunikasi sosial dengan berbagai kalangan terus dijalankan. Karena Dendi Suryadi dikenal begitu humble, ramah, dan mau berbaur dengan siapa saja. (dra/k8)