BALIKPAPAN–Upaya pengentasan kemiskinan terus dilakukan Pemprov Kaltim. Kali ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim menggelar forum data tematik kemiskinan tahun 2023. Forum data ini dilakukan dalam rangka sinkronisasi dan konsiliasi data.
Sekretaris Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan, upaya pengentasan kemiskinan harus didahului dengan data dasar tentang masyarakat miskin. Sehingga intervensi yang diberikan benar-benar bisa merespons atau menjawab persoalan pengentasan kemiskinan.
“Mudah-mudahan kalau kita sudah punya keselarasan dalam data kemiskinan, tentu harapan kita indikasi program yang kita buat di dalam rencana kegiatan benar-benar sinkron dengan persoalan di lapangan dan dapat menurunkan angka kemiskinan,” kata Sri Wahyuni, saat membuka Forum Data Tematik Kemiskinan Tahun 2023 di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (6/6).
Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Kaltim Yusliando menyebut, permasalahan terkait dengan kemiskinan masih menjadi paradoks dalam pembangunan daerah Kaltim. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi mencapai 4,48 persen, angka kemiskinan di Kaltim ternyata masih relatif cukup tinggi di lingkup regional Pulau Kalimantan.
Data kemiskinan Kaltim per Desember 2022 lalu sebesar 6,64 persen atau masih di bawah pencapaian Kalimantan Selatan yang sudah mencapai 4,49 persen dan Kalimantan Tengah 5,28 persen. “Hal ini menjadi gambaran bahwa pertumbuhan ekonomi di Kaltim belum sepenuhnya bersifat inklusif,” ungkap Yusliando. (adv/diskominfokaltim/*/kri/k8)