TANA PASER - Pemkab Paser mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tiga menara base transceiver station (BTS) di tiga desa. Proyek ini menggunakan APBD Paser 2023. Ini kali pertama menggunakan duit daerah di mana sebelumnya tower yang dibangun selalu dari APBN atau pihak ketiga.
Tiga desa yang akan dibangun menara BTS adalah Muara Toyu di Kecamatan Long Kali, Muara Payang di Kecamatan Muara Komam, dan Belimbing di Kecamatan Long Ikis. BTS yang dibangun tingginya 72 meter, dengan anggaran sekitar Rp 2 miliar per BTS.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo/DKISP) Paser Ina Rosana mengatakan provider yang akan bekerjas ama dengan BTS tersebut adalah Telkomsel. Sebelumnya menara BTS yang dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kemenkominfo bekerja sama dengan provider XL dan Indosat.
"Sebelum penganggaran ini kami sudah berkomunikasi dengan provider yang bersedia, dan kali ini yang bersedia adalah Telkomsel," kata Ina, Minggu (4/6).
DKISP Paser telah mengusulkan lima menara BTS, namun karena keterbatasan anggaran akhirnya hanya tiga menara yang bisa dibangun. Dari 139 desa dan 10 kecamatan di Paser, Ina menyebut seluruhnya sudah tercover jaringan komunikasi dan ada beberapa yang belum tersentuh jaringan internet.
Begitu juga jaringan seluler atau GSM, tidak semua di desa tersebut merata kekuatan jaringannya. DKISP Paser terus mengusulkan penambahan menara BTS dari berbagai sumber anggaran untuk memerdekakan jaringan komunikasi di seluruh Kabupaten Paser.
Ina mengakui dengan luas wilayah dan kondisi geografis di Kabupaten Paser, tidak semua wilayah bisa langsung tercover jaringan telekomunikasi.
"Ini jadi tantangan tersendiri bagi DKISP Paser. Tahun 2022 lalu Paser telah mendapatkan penambahan 43 menara BTS baru dibangun oleh Kemenkominfo bersama provider," kata Ina.
Selanjutnya Desa Lomu dan Keladen yang akan jadi prioritas pembangunan menara BTS. Desa yang ingin dibangun BTS, syarat utamanya harus memiliki jaringan PLN. Total sudah ada 218 menara BTS terbangun di Paser. (jib/far)