Permasalahan sampah laut masih menjadi isu utama di seluruh dunia. Bagi negara maritim seperti Indonesia, pengelolaan sampah laut menjadi prioritas yang harus dituntaskan. Termasuk Kaltim yang berdekatan langsung dengan wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2.
----
KEPALA Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim Rina Juliati menjelaskan, sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia maupun proses alam yang belum bernilai ekonomis. Biasanya berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, dan perusahaan, pasar.
Sampah laut biasanya berasal dari daratan, badan air, dan pesisir yang mengalir ke laut maupun sampah yang berasal dari kegiatan di laut itu sendiri.
Pemprov Kaltim melalui DLH terus berkomitmen pada pengelolaan sampah laut, baik dengan melakukan pemantauan hingga penanganan sampah laut. Pemprov Kaltim bahkan berencana menjalin kerja sama dengan Jepang untuk pengelolaan sampah laut yang lebih baik.
Rina menjelaskan, pertemuan pertama dengan tim Japan Nus Co LTD (Janus) telah dilakukan pada 17 Mei. Japan Nus Co LTD merupakan konsultan swasta dari Negeri Sakura yang bergerak di bidang energi, ilmu sosial, serta lingkungan yang bertujuan memberikan solusi untuk masalah lingkungan yang terjadi dalam skala global.
"Kami telah melihat paparan presentasi mereka mengenai rencana kerja sama dengan Indonesia. Khususnya dengan Kaltim terkait pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan sampah laut serta kelestarian mangrove," jelas Rina saat ditemui tim liputan Diskominfo Kaltim di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
DLH Kaltim menyambut baik peluang kerja sama ini. Terlebih Kaltim memiliki kawasan hutan mangrove yang cukup luas, sehingga perlu upaya pelestarian agar fungsi mangrove tetap terjaga. (adv/diskominfokaltim/krv/er/k16)