Ada sekitar 5 ribu bilah yang terbuat dari kuningan membentuk kepakan sayap Garuda sepanjang 200 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 76 meter akan dipasang di Istana Negara Nusantara.
BALIKPAPAN–Bilah bangunan Istana Negara Nusantara segera dibawa ke Kaltim. Tim dari Nyoman Nuarta selaku desainer sudah menyelesaikan lebih dari seribu bilah Istana Negara Nusantara yang berbentuk gambar burung garuda mengepakkan sayapnya. Saat ini, bilah masih disimpan diworkshop milik Nyoman Nuarta. Yakni NuArt Setra Duta Raya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Berdasarkan jadwal yang telah disusun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemasangan bilah-bilah mulai dilaksanakan Agustus nanti. Kepada Kaltim Post, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerangkan, pengecekan bilah sudah dilaksanakan pekan lalu. Ada sekitar 5 ribu bilah yang akan dipasang. Bilah-bilah itu terbuat dari kuningan yang membentuk kepakan sayap Garuda sepanjang 200 meter, lebar 30 meter dan tinggi 76 meter.
Sementara itu, di lokasi pembangunan Istana Negara Nusantara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), kegiatan konstruksi gedung dan jalan terus dikebut. Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembuatan fondasi kediaman dan kantor presiden Indonesia yang baru ini.
Secara paralel, dilakukan pengerjaan bilah-bilah bangunan berbentuk burung Garuda yang mengepakkan sayapnya. “Saya sudah mengecek ke Bandung. Dan sudah lebih dari 1.000 bilah jadi. Sekarang sudah disiapkan, tinggal mencari workshop di sini untuk segera dibawa ke sini (IKN),” katanya saat berkunjung ke IKN, Rabu (31/5). Dia menerangkan, pemasangan bilah-bilah akan dilaksanakan setelah fondasi Istana Negara Nusantara dinyatakan rampung.
Basuki optimistis, bangunan Garuda sudah berdiri Juli 2024 atau sebulan sebelum rencana pelaksanaan upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI di IKN. “Yang jelas, (Istana Negara Nusantara tahun) 2024 sudah jadi,” janji Basuki. Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga menambahkan, hingga saat ini progres pembangunan Istana Negara Nusantara telah mencapai 12,52 persen.
Progres lainnya, pembangunan bangunan gedung istana negara dan lapangan upacara pada kawasan istana kepresidenan sudah 12,83 persen, serta pembangunan bangunan gedung sekretariat presiden dan bangunan pendukung pada kawasan istana kepresidenan mencapai 15,27 persen. “Saya kira yang penting lapangannya. Kalau gedungnya masih penyelesaiannya. Lalu landscape-nya,” ucapnya.
Secara keseluruhan, hingga akhir Mei 2023, progres pembangunan IKN mencapai 29 persen dari 36 paket kegiatan yang sudah dikerjakan sejak pertengahan 2022. Secara keseluruhan, terdapat 75 paket yang dikerjakan pada tahap pertama pembangunan infrastruktur dasar IKN hingga 2024. Saat ini masih tersisa 39 paket. Sisa paket itu baru dimulai pembangunannya pada Juli 2023. Termasuk 47 tower hunian aparatur sipil negara (ASN) yang pengerjaannya akan dimulai pada 27 Juli 2023.
Kembali k Basuki. Dia kembali menerangkan, untuk landscape atau tata ruang di luar bangunan Istana Negara Nusantara akan ditanami pepohonan. Saat ini, ada sekitar 50 ribu bibit pohon ditanam di lokasi persemaian di Seksi 3B Tol IKN, dan selanjutnya akan didatangkan lagi 100 ribu pohon sukun dari Ambon untuk disemai di tempat tersebut. “Kalau pohon di Seksi 3B Tol IKN, sudah tinggi-tinggi. Dan mencapai 3–4 meter. Itu yang akan ditanam sebagian di kawasan Istana. Mudah-mudahan bisa langsung tumbuh. Karena sebelum bangunannya jadi, minimal landscape-nya sudah bisa kita lihat,” ungkapnya. (riz/k8)
Rikip Agustani
[email protected]