Swietenia Putri Purhadi, akrab dipanggil Tenia, meraih kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri. Mahasiswa semester 6 Institut Pertanian Bogor (IPB) Jurusan Manajemen itu telah mengejar mimpi sejak lama.
TENIA berbagi pengalamannya selama bersekolah di Amerika Serikat (AS) melalui program KL-YES (Kennedy Lugar Youth and Study) 2018/2019 yang diberikan US Department of State.
Pengalaman Tenia dimulai ketika ia mengetahui tentang program pertukaran pelajar dari kakak tingkat yang telah mengikuti program serupa. Penasaran dengan programnya, Tenia mencari informasi dan mengikuti proses seleksinya. Meski ada beberapa tantangan, seperti kemampuan bahasa Inggris yang belum sempurna, dia tetap semangat dan berhasil lolos seleksi. “Karena menarik programnya, jadi berusaha untuk bisa ikut dengan cari tahu dan ikutin semua informasinya. Tapi bedanya sekarang sudah berubah sistem penerimaannya. Kalo dulu ada seleksi di tingkat Samarinda dan sekitarnya, lanjut nasional dan hanya bisa diikuti siswa kelas X. Sekarang langsung nasional, dan bisa diikuti siswa X dan XI,” ungkapnya.
Tenia bercerita, proses persiapan keberangkatannya cukup menantang. Dari meningkatkan kemampuan bahasa Inggris hingga menghadapi seleksi berkas dan wawancara. Tenia menghadapinya dengan tekad yang kuat. Seleksi nasional di Jakarta pada 2017, dia bertemu dengan calon peserta lainnya dan menjalani tes psikologi yang menggali lebih dalam mengenai diri mereka.
Tenia berhasil terpilih. Program beasiswa yang diberikan langsung Departemen Luar Negeri AS hanya memungkinkan perjalanan ke Amerika Serikat, sehingga dia fokus pada persiapan yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan baru di sana. Menjalani program pertukaran pelajar di Conway, Missouri. Selama di sana, tidak hanya fokus pada akademik, tetapi aktif sebagai relawan dengan total 100 jam pengabdian. “Di sana sekolah seperti biasa. Jadi kegiatannya Senin sampai Jumat, tapi sistemnya berbeda dengan di Indonesia, jadi belajar banyak hal baru,” terangnya. Hidup bersama keluarga angkatnya di AS sangat menyenangkan, dan membantunya beradaptasi dengan lingkungan baru.
Menurut dia, pengalaman di AS memberikan banyak pelajaran berharga. Perbedaan dalam pendekatan pembelajaran di AS yang lebih santai, dan memungkinkan siswa untuk lebih nyaman dalam mengutarakan pendapat.
Setelah menyelesaikan program pertukaran pelajar di Amerika Serikat dan meraih prestasi akademik yang diakui oleh pemerintah AS, Tenia merasa bahwa hidupnya baru saja dimulai. Pengalaman tersebut memberikan bekal berharga baginya. Dengan prestasi-prestasi yang diperoleh di luar negeri, Tenia berhasil memperoleh pengakuan dari White House dan menerima berbagai sertifikat yang dapat digunakan untuk mendaftar ke perguruan tinggi di Indonesia melalui jalur prestasi. Itu memberinya kepercayaan diri yang lebih besar dan motivasi untuk menjalani peluang-peluang baru serta eksplorasi diri yang lebih nyaman.
Saat ini, sebagai mahasiswa semester 6 di IPB, Tenia kembali mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di University of Zagreb, Kroasia. IISMA merupakan program dari Kampus Merdeka yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Tenia tertarik dengan program itu, karena dia memiliki hasrat yang besar untuk belajar hal-hal baru, terutama melalui pengalaman langsung di tempat yang ingin dipelajarinya. “Program itu dibuka untuk mahasiswa semester 4 dan semester 6. Ketika semester 4 kemarin aku udah coba ikut, tapi belum rezeki, jadi tahun ini coba lagi. Rasanya sayang banget ada kesempatan dikasih dua kali, masa cuma coba sekali, jadi aku coba lagi pas semester 6 tahun ini,” ungkap gadis alumnus SMA 10 Samarinda itu.
Proses seleksi IISMA terdiri dari dua tahap, yaitu seleksi berkas dan wawancara. Dalam seleksi berkas, Tenia menyusun CV dengan hati-hati, dan berusaha mencakup prestasi-prestasi nasional dan internasional yang pernah diraihnya. Selain itu, Tenia menambahkan pengalaman voulenteer dan partisipasinya dalam organisasi kepemimpinan mahasiswa.
Tenia merasa bangga karena berhasil lolos seleksi berkas dari ribuan peserta. Program IISMA ini melibatkan mahasiswa dari seluruh Indonesia, baik dari perguruan tinggi swasta maupun negeri. Seluruh peserta berasal dari berbagai universitas, dengan perbedaan negara tujuan, durasi program, dan waktu pelaksanaan. Tenia akan mengikuti program selama sekitar 5 bulan, dari September hingga Februari.
Meski program IISMA adalah pertukaran pelajar, tetapi tetap ada komponen akademik yang harus diselesaikan. Tenia harus mengambil setidaknya empat mata kuliah yang ditawarkan oleh University of Zagreb. Dia tertarik dengan beberapa mata kuliah seperti corporate risk management yang sejalan dengan bidang studinya di IPB. Selain itu, dia berencana untuk mempelajari bahasa, sejarah, serta pertukaran sosial dan budaya.
Setelah kembali dari program IISMA, Tenia berharap dapat memberikan kontribusi positif, terutama karena program itu didukung langsung Kementerian Pendidikan. Dia ingin membantu calon penerima beasiswa dengan memberikan panduan dan persiapan tes bahasa Inggris yang mahal. Tenia juga memiliki cita-cita bekerja di IKN dan berkontribusi dalam pembangunan negara. (dra/k8)
ARINA NURHIDAYAH
[email protected]