TENGGARONG – Suksesnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam pembinaan keagamaan terbukti dengan prestasi yang ditoreh secara beruntun. Untuk keenam kalinya berturut-turut sejak tahun 2018. Kafilah Kukar kembali toreh gelar juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pada perhelatannya ke-44 di Kota Balikpapan kemarin.
Untuk mempertahankan prestasi tersebut. Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kukar terus lakukan evaluasi. Diungkapkan Ketua LPTQ Kukar, Sunggono. Upaya jajarannya meningkatkan pembinaan adalah memerintahkan seluruh kecamatan di Kukar untuk melaksanakan MTQ. Selain menjaring talenta-talenta kafilah yang unggul. Juga untuk melakukan pembinaan tingkat desa dan kelurahan.
“Jadi bila MTQ di tingkat kecamatan tidak dilaksanakan, maka kecamatan tersebut tak diperbolehkan mengikuti MTQ tingkat Kabupaten Kukar. Kalau tidak bisa melaksanakan kemungkinan mereka tidak boleh ikut MTQ kabupaten. Karena harapannya kita bisa membumikan Al-Quran di Kukar,” jelas Sunggono.
Sunggono yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar tersebut menyebut masih ada beberapa kecamatan yang tidak rutin melaksanakan MTQ. Meski, tidak sampai 25 persen kecamatan yang tidak atau belum melaksanakan MTQ. Tetapi ada beberapa keluhan yang diterimanya dari pengurus LPTQ kecamatan dan para kafilah terkait tidak rutinnya perhelatan MTQ di beberapa kecamatan.
Dari sejumlah kecamatan. Sunggono mengaku banyak mendapat keluhan ini dari kecamatan Tenggarong Seberang dan Tabang. Padahal pada prinsipnya, para tokoh agama serta ustadz dan ustadzah di kecamatan sangat menginginkan MTQ dapat terlaksana. Namun, mereka merasa tidak ada dukungan dan koordinasi yang dilaksanakan pemerintah kecamatan.
“Faktornya pengurus tidak terlalu aktif di kecamatan, pemerintah kecamatannya atau karena pengurus LPTQ kecamatannya abai. Jadi kami perintahkan kewajiban ini, agar penjaringan talenta di kecamatan itu maksimal,” tutup Sunggono. (adv/moe)