Sineas muda di Kabupaten Paser yang tergabung dalam Warna Film Paser, telah menghasilkan 23 karya dengan berbagai genre.
RUMAH produksi yang didirikan sejak 2020 itu terbilang produktif membuat karya. Bahkan, sudah sekali film mereka mendapatkan kesempatan ditayangkan di bioskop komersial CGV.
Direktur sekaligus Sutradara Warna Film Paser Apriyal Faqih menyampaikan, total ada tiga orang tim inti produksi. Sisanya, kru di tiap projek film berbeda-beda, biasanya 10 sampai 15 orang.
Faqih mengatakan, film yang dihasilkan tersebut terdiri dari berbagai macam genre, dari film pendek, animasi, iklan, dan video kreatif.
"Alhamdulillah, di tingkat provinsi pernah juara satu dan di tingkat nasional pernah juara tiga," kata Faqih, Senin (29/5).
Warna Film juga pernah meraih prestasi 20 terbaik Kaltim Festival Film pada 2021 dan 2022. Prestasi terbaru adalah masuk Official Selection and Screening Festival Film Lampung 2023.
Faqih berterima kasih kepada pihak dan sponsor yang telah banyak mendukung projek film-filmnya. Projek terbarunya yang sedang fokus digarap adalah Paser The Movie 2023. Yaitu kerja sama dengan Pemkab Paser menggarap film tentang kebudayaan Paser.
Film terakhir Warna Film Paser yang tayang di bioskop adalah The Hijrah, berdurasi 40 menit. Setelah selesai premier film ini, Faqih bertekad membuat film yang lebih baik lagi dan lebih panjang lagi durasinya agar bisa ditayangkan reguler lebih lama waktunya di bioskop.
Perjuangan Warna Film Paser agar The Hijrah ini bisa tayang di bioskop tidak mudah, hampir enam bulan timnya mengurus ini ke Lembaga Sensor Film Indonesia. Akhirnya mendapatkan Sertifikat Bebas Sensor, syarat untuk tayang di bioskop.
Karena durasi film ini di bawah 60 menit, jadi hanya boleh sekali penayangan di bioskop. Jika lebih dari 60 menit, maka bisa 10 hari bertahan ditayangkan. Faqih menargetkan akan membuat film berdurasi lebih satu jam ke depannya. (jib/far/k15)