JAKARTA–Jamaah haji yang wafat bertambah satu orang. Achmad Suhadak Riduwan (53), jamaah asal Gresik yang tergabung dalam Kloter 9 Embarkasi Surabaya (SUB) dinyatakan wafat ketika mendarat di bandara Madinah kemarin.
Ketua Kloter 9 Embarkasi Surabaya Kholis F mengatakan, selama perjalanan dari Surabaya sampai Madinah, kondisi Suhadak terlihat baik-baik saja. “Almarhum meninggal karena serangan jantung,” tutur dia.
Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau supaya jamaah menjaga kesehatan selama di Madinah. Pasalnya, puncak haji atau wukuf di Padang Arafah masih cukup lama. Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, saat ini cuaca di Madinah cukup terik. “Pastikan saat berziarah membawa alat pelindung seperti payung atau topi,” katanya.
Jamaah juga diimbau untuk berziarah secara berkelompok. Sebelum meninggalkan hotel, pastikan kamar sudah terkunci dan kuncinya dititipkan kepada petugas hotel di bagian lobi.
Pada bagian lain, kalangan travel haji khusus dibuat cemas dengan pelaksanaan haji furoda atau mujamalah. Ketua Umum Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bersathu) Wawan Suhada mengatakan, ada kemungkinan harga visa haji furoda tahun ini meningkat signifikan. “Informasi yang saya terima, 99 persen konfirmasi ada haji furoda,” katanya.
Dia memperkirakan harga visa furoda bisa sampai USD 12.000 atau sekitar Rp 180 juta per orang. Dengan harga visanya saja yang besar, maka paket haji furoda juga akan naik cukup fantastis.
Wawan mengatakan, travel haji atau penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) bisa saja memasang tarif paket haji furoda sebesar USD 29.000 per jamaah atau sekitar Rp 435,23 juta per orang.
Biaya haji furoda selama ini memang dikenal sangat mahal. Tetapi kelebihannya adalah tidak ada antrean. Jamaah bisa langsung berangkat tahun ini juga. Travel haji yang memberangkatkan haji furoda, wajib melapor ke Kemenag.
LAYANAN OPTIMAL
Sementara itu, Direktur Angkutan Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Eka Putu Cahyadi mengungkapkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama pemangku kepentingan di sektor penerbangan siap memberikan pelayanan yang optimal kepada jamaah haji. Sejumlah upaya telah dilakukan. Mulai menyiapkan sarana dan prasarana hingga penambahan personel yang bertugas menjaga keselamatan, keamanan, dan pelayanan jamaah.
“Apalagi tahun ini sebanyak 30 persen jamaah haji adalah lansia. Karena itu, Kemenhub berkoordinasi dengan operator bandara dan maskapai untuk memberikan pelayanan yang ramah lansia. Para jamaah haji lansia menjadi salah satu fokus utama pelayanan kami,” ucapnya.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) M Mauludin menjelaskan, untuk memastikan keselamatan penerbangan, para inspektur DKPPU dan Kantor Otoritas Bandara telah melakukan pengawasan melalui ramp check di 13 bandara embarkasi haji 2023.
“Pengawasan ini meliputi dokumen yang wajib onboard di pesawat udara, memonitor masalah yang terjadi serta perbaikannya, memonitor pelaksanaan perawatan rutin/berkala yang wajib dikerjakan, dan memeriksa kondisi umum pesawat setiap kedatangan dan keberangkatan,” jelasnya.
Tahun ini maskapai yang melayani angkutan haji adalah Garuda Indonesia sebanyak 14 armada dan Saudi Arabian Airlines sebanyak 10 armada sebagai penerbangan niaga tidak berjadwal (carter). Kedua maskapai tersebut akan melayani 221.000 jamaah yang terbagi menjadi 537 kloter. Garuda Indonesia akan melayani 287 kloter dan Saudi Arabian Airlines melayani 250 kloter. (wan/JPG/rom/k8)