POTENSI Sir Jim Ratcliffe mengalahkan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani sebagai calon pemilik Manchester United masih belum tertutup. Keluarga Glazer sebagai pemilik United saat ini masih belum berpaling ke salah satu di antara mereka. Kabar terakhir, keluarga Glazer bakal memberikan perkembangan situasi terbaru pada Jumat (26/5) waktu setempat.
Akan tetapi, suara dari kapten OGC Nice Dante bisa menjadi acuan kelayakan Ratcliffe dalam memimpin sebuah klub. Ratcliffe merupakan pemegang saham mayoritas di klub Ligue 1 itu sejak 2019 melalui perusahaannya, INEOS.
Nah, gara-gara fokus memburu kepemilikan di United, Ratcliffe dianggap tidak fokus dalam mengurusi Les Aiglons –julukan Nice. Upaya Nice meraih hasil lebih baik musim ini setelah finis kelima di Ligue 1 musim lalu tidak diseriusi oleh Ratcliffe. Saat ini, klub yang diperkuat Nicolas Pepe dan Aaron Ramsey itu ada di posisi kesembilan.
Sama seperti musim pertama Ratcliffe memiliki Nice. Les Aiglons sukses finis kelima di Ligue 1. Tapi, kemudian anjlok ke peringkat kesembilan pada musim berikutnya (2020—2021).
’’Saya pikir, di dalam titik tertentu, Anda harus jelas menjalankan apa yang sudah Anda katakan,’’ kata Dante kepada L’Equipe. ’’Untuk mempertahankan sebuah proyek, Anda mungkin perlu sedikit berbicara tentang tujuan Anda dan bekerja diam-diam demi menciptakan lingkungan kompetitif,’’ sambung bek asal Brasil tersebut.
Musim ini Nice hanya berbelanja EUR 22,5 juta (Rp 361,7 miliar) di bursa transfer. Jauh dari EUR 84 juta (Rp 1,35 triliun) pada musim lalu. ’’Musim yang lebih sulit,’’ keluh entraineur Nice Didier Digard. (ren/dns)