Keberadaan JNE sebagai jasa pengiriman paket dan logistik turut berperan dalam pertumbuhan dan kebangkitan UMKM. Hal inilah yang dirasakan Nurul Ahdaniah dalam membangun usaha wedang dayak.
====
PADA pengujung tahun 2019, Nurul Ahdaniah membulatkan tekadnya untuk membuka usaha. Alasan utamanya, demi mewujudkan impian sekaligus memberikan kontribusi finansial bagi keluarga.
Seiring anak-anaknya yang semakin besar, Nurul menyadari bahwa kebutuhan ekonomi keluarganya tidak bisa hanya bersandar pada penghasilan sang suami. Ia juga ingin bekerja sama untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Setelah mencermati potensi yang ada di kota Balikpapan maupun Kalimantan Timur pada umumnya, Nurul memilih berbisnis minuman herbal yang menggunakan bahan dasar bawang dayak (Eleutherine palmifolia). Tanaman endemik Kalimantan ini dikenal kaya antioksidan sehingga bermanfaat baik untuk imunitas dan kesehatan. Ia pun menamakan minumannya, wedang dayak.
“Ide membuat minuman ini sederhana. Kalau di Kalimantan Timur makanan khasnya itu amplang, sedangkan minumannya kan belum ada. Jadi, nantinya wedang dayak ini yang jadi minuman khas,” tutur Nurul pemilik usaha Bungas Food ini.
Dari rumahnya yang berada di dalam gang di Km 5,5 RT 29 Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Nurul memproduksi sendiri wedang dayak. Tanaman bawang dayak langsung diambil dari halaman belakang rumahnya. Sedangkan rempah lainnya didapat di pasar tradisional.
Nurul menciptakan dua varian wedang dayak, yakni botolan yang dapat diminum langsung dan diseduh dengan air panas. Harganya Rp 10 ribu untuk kemasan botol dan Rp 35 ribu untuk kemasan tea bag atau celup plus madu. Saat memulai usahanya, ia hanya berjualan online di marketplace Facebook. Pada layanan pengiriman luar kota, Nurul selalu merekomendasikan JNE.
“Dari awal saya kenalnya JNE. Apalagi, kebutuhan saya untuk mengirimkan paket berupa minuman, JNE yang bisa sekaligus aman. Selama ini pun tidak ada kendala dalam pengiriman,” ungkap ibu dengan tiga anak ini.
Selain keunggulan dalam layanannya yang cepat dan andal, alasan lain Nurul memilih JNE karena mengetahui dari 2,5 persen tarifnya disalurkan sebagai sedekah kepada yatim piatu. “Walau harga ongkirnya di atas rata-rata kurir yang lain, tapi kalau dengan JNE bisa jadi berkah. Itu juga saya senangnya dengan JNE,” lanjut dia.
BANGKIT SAAT PANDEMI
Setelah memulai bisnis selama tiga bulan, pandemi Covid-19 datang melanda. Pemerintah kemudian melakukan pembatasan aktivitas sosial masyarakat tak terkecuali di daerah-daerah. Dalam hati Nurul saat itu, ia bertanya bagaimana nasib usahanya. Padahal, ia juga ingin memasarkan produk melalui kegiatan pameran ataupun penjualan langsung di beberapa tempat. Namun, kondisi yang terbatas membuat Nurul terus memaksimalkan penjualannya melalui marketplace.
“Alhamdulillah, saat pandemi justru orang banyak mencari-cari wedang dayak karena khasiatnya untuk kesehatan. Dokter-dokter pernah memborong untuk diberikan kepada yang lagi isolasi karena Covid-19. Penjualan paling tinggi dalam sebulan mencapai 800 botol,” ungkapnya.
Dari pandemi juga wedang dayak semakin dikenal luas oleh masyarakat dan usaha tersebut berkembang. Dari yang hanya bekerja sendiri, Nurul kini mempekerjakan tiga karyawan. Sekarang, ia memiliki distributor di Jakarta dan Banjarmasin, dan beberapa reseller dengan penjualannya bisa mencapai 300 botol dan 400 pcs untuk kemasan murni per minggu.
Melalui kerja keras dan ketekunan, wedang dayak perlahan mendapatkan perhatian dan pengakuan di kalangan lokal hingga nasional. Wedang dayak juga menjadi salah satu anggota program JNE Loyalty Card (JLC) yang merupakan hasil kolaborasi JNE dengan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan untuk memberi kemudahan dan keuntungan dalam pengiriman barang.
“Dengan JLC saya bisa mendapatkan potongan biaya pengiriman 10 persen. Ini juga yang membuat pelanggan saya senang karena dapat diskon ongkos kirim. Jadi, sangat menguntungkan menggunakan JNE,” ungkap Nurul.
Manajer JNE Balikpapan Adityo Putranto mengakui, wedang dayak merupakan salah satu UMKM di Balikpapan yang selalu memprioritaskan JNE sebagai jasa pengiriman untuk bisnisnya. Perjalanan usaha wedang dayak milik Nurul juga selalu diikuti JNE sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan UMKM.
Sebagai pemegang JLC, wedang dayak mendapatkan beberapa keuntungan yang salah satunya potongan ongkos kirim. “Pemegang JLC ini bisa memanfaatkan program tersebut di beberapa gerai yang telah kita tunjuk,” kata Tyo, sapaannya.
Ia menceritakan, dukungan JNE Balikpapan kepada UMKM juga telah cukup lama dilakukan dengan beberapa program. Mulai dari kumpul bersama komunitas UMKM yang berbasis di berbagai marketplace, pemberian program khusus atau bundling untuk produk mereka, bahkan sampai hanya untuk mendengar keluh kesah mereka.
“Perhatian kami ke UMKM ini merupakan amanah yang diberikan owner perusahaan kepada seluruh cabang JNE di Indonesia agar selalu bermanfaat untuk orang-orang di sekitar. UMKM juga menjadi salah satu fokus dalam layanan usaha kami untuk membantu mereka dapat bertumbuh dan berhasil. Termasuk juga membantu mereka bangkit saat pandemi,” pungkasnya. (tom/k15)
#JNE32tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappines