JAKARTA — Para bakal calon presiden (bacapres) RI terus menginjak pedal gas safari politik. Prabowo Subianto, misalnya. Setelah bertemu Wali Kota Solo Gibran dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan, kemarin (21/5) Prabowo bersilaturahmi ke sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur.
Pesantren yang dikunjungi menteri pertahanan itu, antara lain, Amanatul Ummah di Mojokerto serta tiga pesantren sepuh di Jombang. Yakni, Tebuireng, Denanyar, dan Tambakberas.
Di Tebuireng, Prabowo juga berziarah ke makam keluarga besar pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asyari. Termasuk ke pesarean KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Tidak ada politik. Saya bersilaturahmi, kata Prabowo kepada awak media.
Selama kunjungan di Jombang, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar turut menyambut kehadiran Prabowo. Maklum, Muhaimin juga kelahiran Jombang. Rencananya, Prabowo bersama Muhaimin juga akan bersilaturahmi dengan Megawati Soekarnoputri. Kami akan menimba pengalaman dan meminta arahan dari Bu Megawati, ujar Muhaimin.
Wakil ketua DPR itu mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan rencana kunjungan tersebut. Namun, hingga kini, belum ada kepastian waktunya. Sebelumnya, Muhaimin memang rajin melakukan safari politik. Dia menemui para mantan Wapres, mulai dari Hamzah Haz, Jusuf Kalla, Boediono, hingga Try Sutrisno.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, soal keinginan Prabowo dan Muhaimin itu, ketua umum telah menugasi Puan Maharani sebagai komunikator politik PDIP. Menurut dia, Puan sangat tepat melakukan komunikasi politik dengan para Ketum partai. Puan sangat lihai menjalin komunikasi dengan partai lain. Sebagai ketua DPR, dia terbiasa menjalin komunikasi dengan fraksi-fraksi.
Namun, sejauh ini, Hasto belum bisa memastikan kapan Puan melakukan pertemuan dengan Prabowo, Muhaimin, dan elite parpol lain. Sebab, pihaknya masih fokus menyiapkan rencana rapat kerja nasional (rakernas) pada 6—8 Juni mendatang.
Sementara itu, kemarin Anies Baswedan bertemu para relawannya di kompleks Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan itu, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut menyampaikan orasi kebangsaan. Salah satu hal yang diangkat adalah persoalan mafia.
Dia menyebut mafia di berbagai sektor menjadi penghambat kemajuan Indonesia. Keberadaan mafia membuat banyak orang terbelit untuk berkembang. Semua sektor dikuasai mafia tertentu. Mafia-mafia ini berderet. Ada mafia bagian tanah, mafia parkir, mafia kesehatan, mafia pemilu, mafia bansos, bahkan mafia proyek pemerintah, ucapnya.
Anies bahkan menyebut adanya mafia dalam proyek BTS di Kementerian Komunikasi dan Informasi yang menyeret kader partai pengusungnya. Yakni, Sekjen Nasdem Johnny G. Plate. Sesuai arahan Ketum Nasdem Surya Paloh, mafia BTS harus diungkap secara menyeluruh. Jangan sampai ada pihak yang disikat, namun di sisi lain ada yang dilindungi. Tunjukkan memang hukum tegak. Bukan saja ke bawah, tetapi juga ke atas, bukan saja ke lawan, tapi juga ke kawan, tegasnya. (lum/far/c18/hud)