Menikmati momen intim bersama keluarga adalah hal yang paling dicari dalam sebuah perjalanan wisata. Hal tersebut yang menjadi perhatian Marcellina Eka Pradita bersama suami dan kedua anaknya saat memutuskan berlibur ke Bali, beberapa pekan lalu. Menyadari destinasi yang dituju adalah pusat perhatian wisata dunia, mereka pun mengatur siasat agar perjalanan tetap berkesan.
Dimulai dari perencanaan waktu. Mereka memutuskan berlibur pada waktu yang “tidak biasa”. Mengambil kesempatan di mana pada saat itu jumlah wisatawan tidak sebanyak ketika momen liburan tiba. “Menghindari high season, itu efek positifnya banyak,” jelasnya saat berbincang bersama Kaltim Post.
Pertama, tentu saja terhindar dari keramaian. High season awamnya membuat semua destinasi wisata menjadi penuh sesak oleh pengunjung. Menjadikan kesempatan menikmati momen “sakral” dalam berlibur menjadi tercemar. “Meski tetap saja banyak, karena kita tahu Bali tak pernah sepi pengunjung, tetapi terasa saat liburan kemarin, lebih eksklusif.
Selain itu, mengatur jadwal liburan di luar high season membuat mereka bisa mendapat keuntungan dari sisi pengeluaran. “Seperti jadwal penerbangan, kami dapat harga yang jauh lebih murah ketimbang bila dibandingkan dengan high season,” jelasnya.
Keputusan memilih Bali juga bukan tanpa alasan. Mereka menyadari keramaian adalah sesuatu yang tak terhindarkan ketika mengunjungi destinasi wisata sekaliber Bali. Namun, keuntungannya, Bali punya segalanya. Termasuk untuk urusan memanjakan sang buah hati.
“Bali itu serba-ada. Semua jadi satu paket. Untuk hiburan kiddos, ada Bali Zoo. Tentu saja kemudian pantai. Selain itu, banyak hotel yang menyediakan fasilitas kolam renang yang sepaket dengan pemandangan yang indah,” jelas ibu rumah tangga ini.
Selain itu, masih untuk kebutuhan sang buah hati, di sana juga tersedia banyak fasilitas umum seperti playground. “Tidak hanya yang indoor, ada pula yang outdoor. Bahkan lebih banyak. Jadi energi mereka banyak tersalurkan, sehingga lebih happy,” imbuh perempuan 32 tahun ini.
Untuk urusan transportasi, mereka memutuskan menyewa kendaraan berikut sopir. Mereka tak ingin kehilangan momen interaksi karena konsentrasi yang terbagi untuk mencari rute. “Belum lagi tidak semua tempat di Bali didukung jaringan internet yang memadai. Jadi, untuk rute, serahkan ke pengemudi, sehingga interaksi keluarga bisa maksimal sepanjang perjalanan,” terangnya.
Selama sepekan di Bali, mereka mengunjungi banyak tempat. Sudah mereka rencanakan sejak sebelum keberangkatan dari Samarinda. Tetapi di antara semua destinasi, beberapa di antaranya terasa begitu berkesan. Seperti Bali Zoo. Di sana, dirinya dan suami bisa mengedukasi kedua buah hatinya seputar fauna yang dirawat di sana.
Yang tak kalah berkesan, menikmati empasan angin laut saat mengunjungi beberapa pantai. Salah satunya Sunday Beach Club di kawasan Uluwatu. Kemudian mengejar momen senja yang indah di Kuta Beach. (ndy/k8)