Dalam waktu dekat, 47 tower untuk sekitar 2.550 ASN yang akan pindah ke IKN mulai dibangun dan ditargetkan rampung Desember 2024.
BALIKPAPAN- Pembangunan Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus dikebut. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan fondasi bangunan, dan secara paralel dilakukan pengerjaan bilah-bilah bangunan berbentuk burung Garuda yang mengepakkan sayapnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, bilah-bilah konstruksi bangunan Garuda Istana Negara dikerjakan di workshop milik Nyoman Nuarta selaku perancang, di Bandung, Jawa Barat. Nyoman. “Totalnya ada 5 ribu bilah. Sekarang sudah lebih 1.000 bilah yang selesai dikerjakan di Bandung. Dan Agustus sudah mulai dipasang,” katanya kepada Kaltim Post saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator (Menko) Politik Hukum dan HAM (Polhukam) Mahfud MD di lokasi pembangunan Istana Negara, Kamis (13/4).
Dia melanjutkan, progres fondasi bangunan Istana Negara telah mencapai 6 persen. Setelah pembangunan fondasi dinyatakan rampung, selanjutnya dipasang bilah-bilah yang menjadi bagian bangunan Istana Negara yang berbentuk burung Garuda. “Sekarang fondasinya dulu. Saya enggak bisa cerita soal teknis fondasi ini. Karena ada rahasianya,” ujar Basuki.
Secara keseluruhan, sambung dia, progres pembangunan IKN telah mencapai 27 persen dari total paket pengerjaan 76 kegiatan. Progres ini mengalami peningkatan signifikan dari kunjungan sebelumnya pada Februari lalu. Saat itu capaian pembangunan 15 persen. “Saya kira masih dalam schedule. Yang baru mau dipercepat lagi pembangunan 47 tower untuk ASN (aparatur sipil negara) pindah ke sini tahun depan. Untuk sekitar 2.550 ASN, Hankam, BIN, dan Polri. Itu akan selesai Desember 2024. Tetapi Juli 2024, 12 tower akan sudah selesai. Fully furnish dan siap untuk dihuni,” ungkapnya.
Dalam kunjungan ke IKN kali ini, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Raja Juli Antoni, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono ikut mendampingi.
Peringatan Nuzululquran
Dalam kunjungan ke IKN kemarin, Menko Polhukam Mahfud MD sekaligus ingin memanfaatkan momentum peringatan Nuzululquran. Rangkaian kegiatannya diawali dengan mengunjungi Bendungan Sepaku Semoi, lalu Titik Nol Nusantara, kemudian meninjau kawasan pembangunan istana kepresidenan, dan diakhiri dengan berbuka puasa dan melaksanakan salat Tarawih berjamaah di Masjid Al Ikhwan, kompleks hunian pekerja konstruksi (HPK) IKN.
Peringatan Nuzululquran tadi malam dihadiri pemuka lintas agama. Baik tokoh agama Islam, Kristiani, Hindu, dan Buddha, serta tokoh adat di IKN. Setelah mengunjungi dan melihat langsung aktivitas pembangunan, Mahfud optimistis pemindahan IKN berjalan sesuai rencana. “Saya merasa sangat gembira terkait dengan progres pembangunan IKN ini. Karena sebenarnya sampai dengan pagi tadi (kemarin), saya termasuk orang yang agak ragu. Pembangunan ini bisa jalan atau enggak. Apalagi saya sering melihat desainnya yang sangat indah,” ujarnya kepada Kaltim Post.
Dalam kunjungannya tersebut, Mahfud melihat langsung beberapa paket kegiatan pembangunan IKN. Selain pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Desa Tengin Baru, Istana Kepresidenan, dan Titik Nol Nusantara, Mahfud juga meninjau pembangunan kantor kementerian koordinator (kemenko) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN, Desa Bumi Harapan dan Kelurahan Pemaluan.
“Beberapa bagian progresnya dari 8 sampai 12 persen. Saya merasa takjub dan gembira. Ini adalah kota masa depan. Harapan manusia seperti ini. Karena kota ini bukan hanya menjanjikan keindahan dan dan kenyamanan fisik, tetapi juga ada lokasi-lokasi atau bagian-bagian yang menyediakan pemantapan spiritualitas dan religiulitas kita,” terang pria berkacamata ini. Dia juga menyampaikan, IKN dilengkapi bangunan yang sangat indah untuk berbagai unit kegiatan pemerintahan. Kemudian ada sebuah area rumah ibadah yang terdiri dari semua penganut agama yang hidup di Indonesia.
“Ada masjid yang sangat indah. Kemudian ada pura, vihara, kelenteng, gereja, dan sebagainya. Itu ada lokasinya sendiri. Dan kemudian ada lapangan yang sangat indah dan poros kebangsaan. Saya menjadi sangat optimistis, Ibu Kota Nusantara ini insyaallah akan menjadi kota terbaik. Sekurang-kurangnya salah satu kota terbaik di dunia nantinya kalau sudah jadi,” harap Mahfud. Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008–2013 menyampaikan, beberapa tahapan sudah disusun Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Nasional (BPN) dan Kementerian PUPR.
“Tapi seperti saya katakan tadi, dengan hanya 8 sampai 12 persen, saya sudah merasakannya sangat indah. Apa lagi nanti kalau sudah jadi, taruhlah 50 persen, misalnya. Itu sudah menjadi kota beneran. Tinggal nanti 100 persennya, sambil dikerjakan bersama-sama. Insyaallah kita akan mempunyai ibu kota yang baik,” terang dia. Dalam kesempatan tersebut, Mahfud sengaja memilih mengunjung IKN pada Ramadan ini untuk mengenang Hari Kemerdekaan RI. Pada 17 Agustus 1945 silam, bertepatan dengan 9 Ramadan 1364 Hijriah, dia juga memilih kunjungan ke ibu kota negara baru, dalam peringatan Nuzululquran.
“Kita akan mengambil berkah dari Nuzululquran. Seperti halnya Kemerdekaan Indonesia ini mengambil berkah dari bulan Ramadan. Dan nanti di tahun 2024 akan ada bagian bagian terpenting dari ibu kota ini yang ditempati. Insyaallah upacara bendera 17 Agustus tahun 2024 itu di tempat ini (IKN),” ucap Mahfud. (riz/k16)
Rikip Agustani
[email protected]