TENGGARONG – Musibah kebakaran yang terjadi di Desa Sepakat, Kecamatan Loa Kulu, Rabu (29/3) sore, menghanguskan 11 bangunan serta satu unit motor. Kebakaran diduga berawal dari korsleting listrik di salah satu rumah warga. Kapolsek Loa Kulu, Iptu Rachmat Andika Prasetyo menjelaskan, kebakaran ini diduga terjadi akibat korsleting listrik yang timbul dari rumah seorang warga bernama Sarjono. Itu berdasarkan keterangan salah satu saksi bernama Rabiatul Jannah.
Pada saat kejadian, Rabiatul sedang menyuapi anaknya yang masih kecil. Di saat bersamaan, dia mencium bau hangus dan suara api terbakar. Sontak Rabiatul bergegas keluar rumah untuk memastikan apa yang terjadi.
Benar saja, saat itu api sudah membesar membakar rumah Sarjono. Rabiatul kemudian berteriak meminta pertolongan warga sekitar untuk memadamkan api.
“Warga sekitar dengan cepat berupaya memadamkan api dengan alat seadanya dan air PDAM. Sembari menghubungi damkar,” ujar Andika, Kamis (30/3).
Tak lama kemudian anggota Damkar BPBD Loa Kulu tiba untuk membantu pemadaman api. Selain itu, proses pemadaman juga dibantu oleh Water Canon Satuan Sabhara Polres Kukar, Damkar BPBD Tenggarong, Loa Janan serta Balakarcana dari desa dan kelurahan.
"Pemadaman hingga pendinginan berlangsung sampai pukul 19.00 Wita berkat kerja sama berbagai pihak memadamkannya," jelasnya.
Andika mengatakan akibat kebakaran ini, sebanyak 11 unit bangunan rumah dan satu unit motor ludes terbakar. Juga dua unit rumah terdampak bagian samping rumahnya. Sebanyak 80 jiwa dari 24 Kartu Keluarga kehilangan tempat tinggalnya. Untuk kerugian materiil atas peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Tragedi nahas ini tercatat sebagai kejadian kebakaran pertama di Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah ini. Pada hari yang sama, Si Jago merah juga melahap 16 bangunan yang ditinggali 128 jiwa di Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda. (don/kri)