Pemindahan ibu kota negara ke Kaltim tidak boleh disia-siakan oleh Pemkab Kutai Barat (Kubar). Karena itu, sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), pemkab melakukan kerja sama dengan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) Jogjakarta.
SENDAWAR - Kerja sama ini akan menggali berbagai potensi bagi kemajuan di seluruh sektor kehidupan dalam pembangunan di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.
“Kerja sama selama 5 tahun ini adalah upaya untuk mensinergikan sumber daya dan kompetensi mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi. Tujuannya untuk berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan,” kata Wabup Kubar Edyanto Arkan, usai menandatangani nota kesepahaman/memorandum of understanding (MoU) bersama Ketua PPI Jogjakarta Gunawan MS di Ruang Bima Pusat Teknologi Proses Pangan BRIN Jogjakarta, baru-baru ini.
Secara umum, Kubar memiliki sumber daya alam (SDA) yang bisa diolah dan tepat sasaran. Namun, tanpa melakukan penelitian dan pengkajian tentu sulit dikembangkan. Hal ini menghindari dampak buruknya. Wabup mengatakan, kerja sama ini sebagai langkah strategis Pemkab Kubar dalam pembangunan berkelanjutan.
Di samping itu, mempersiapkan diri sebagai salah satu kabupaten penyangga IKN. MoU ini, lanjut dia, merupakan langkah awal menciptakan sinergisitas program penelitian, berdasarkan pedoman yang telah disepakati dan telah dituangkan dalam MoU. Kubar sudah hampir 24 tahun terus berupaya melaksanakan pembenahan dan berinovasi mengejar pembangunan di berbagai lini.
“Sebab itu, kita terus gencar melaksanakan pembangunan berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan dan bukan kepentingan semata,” terangnya.
Kepada Dinas Pertanian Kubar serta perangkat daerah terkait lainnya, Wabup meminta meningkatkan sinergisitas bersama PPI Jogjakarta agar implementasinya tepat sasaran dan sesuai aturan yang berlaku. Untuk memperluas pengetahuan data dan informasi, terciptanya kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan, serta invensi dan inovasi.
“Kemudian, adanya bimbingan teknis, sosialisasi, edukasi dan supervisi, pengembangan SDA ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya. (rud/kri/k16)