KUALA LUMPUR – Beberapa ulama dan tokoh di Malaysia menuding pemerintah tidak mendukung negara bagian yang dipimpin oposisi. Namun, tudingan tersebut ditepis Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim. Dia menegaskan, pemerintahannya tetap membantu dan memperhatikan semua negara bagian.
’’Tudingan itu tidak benar. Alokasi budget nasional yang diberikan ke negara bagian yang dikuasai oposisi seperti Kelantan, Terengganu, Perlis dan Kedah itu lebih dari pada yang mereka terima selama tiga tahun di era pemerintahan sebelumnya,’’ terang Anwar saat mengajukan RUU Perbekalan 2023 di Dewan Negara seperti dikutip Bernama.
Suami Wan Azizah Wan Ismail itu menegaskan, pihaknya terbuka menerima kritik apapun. Namun, jika yang terucap itu merupakan tuduhan palsu, maka harus dihentikan. Anwar tidak hanya menjabat sebagai PM, tapi juga merangkap menteri keuangan. Karena itu, dia paham betul alokasi anggaran lari ke mana saja.
Pemimpin berusia 75 tahun itu menyatakan bahwa dirinya tidak ingin menyerang ulama atau pemimpin partai yang mengkritiknya. Paparannya tersebut hanya ingin menanggapi rumor tidak bertanggung jawab yang kini beredar.
Bukan hanya soal pembagian alokasi anggaran. Anwar juga menegaskan, pihaknya juga tidak tebang pilih untuk urusan hukum. Dia mencontohkan, saat ini ada anggota parlemen yang mendukung pemerintahannya terlibat kasus dan tengah dalam penyelidikan. Namun, Anwar tidak menyebutkan siapa dan dari mana anggota parlemen bersangkutan.
Sementara itu, mantan PM Mahathir Mohamad belakangan tidak terima atas pernyataan Anwar. Yakni, seputar pernyataan bahwa selama menjabat, dia dan keluarganya memperkaya diri sendiri. Mahathir pun memberi waktu Anwar selama 7 hari untuk merespons pernyataan tersebut. Anwar diminta untuk menunjukkan bukti tuduhannya.
Sejatinya, Anwar tidak menyebut nama Mahathir dalam pidatonya. Anwar hanya menyampaikan, mantan pemimpin yang berkuasa selama 22 tahun dan terpilih lagi dengan menjabat 22 bulan. Nah, pernyataan itulah yang membuat Mahathir geram. Sebab, apa yang disampaikan Anwar itu mengarah kepada dirinya.
Untuk diketahui, Mahathir menjadi PM Malaysia dari Juli 1981-Oktober 2003. Lalu, terpilih lagi pada Mei 208-Februari 2022. ’’Komentar Anwar adalah fitnah dan tidak boleh dianggap enteng karena Anwar sekarang perdana menteri,’’ ujar Mahathir seperti dikutip Channel News Asia.
Jurnalis Free Malaysia Today Terence Netto dalam ulasannya meminta agar Anwar tidak perlu menjawab Mahathir. Menurutnya Anwar harus mencontoh mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, yang dulu juga kerap diserang oleh Mahathir. ’’Abdullah terganggu oleh serangan Mahathir, tetapi memilih untuk mempertahankan keheningan yang elegan,’’ ujar Netto. (sha/hud)