Hanya dalam empat bulan, pepaya california itu sudah bisa dipanen. Rasanya manis, semanis pendapatan yang didapatkan para petani di Joglo Tani Kolong Langit.
ULIL MUA'WANNAH, Balikpapan
[email protected]
PEPAYA california atau pepaya calina dikenal cocok dengan kondisi tanah di Indonesia. Sehingga, marak ditanam para petani. Termasuk di Samboja, Kutai Kartanegara. Di mana, pengunjung atau masyarakat bisa melihat hamparan luas pohon pepaya yang tumbuh subur di kawasan Joglo Tani Kolong Langit.
Pertanian terpadu itu digagas Muhtadin. Dia juga selaku ketua Joglo Tani Kolong Langit. Dia menjelaskan, pepaya yang ditanam dengan perawatan yang benar, mampu bertahan hingga lima tahun. Tinggi pohon pepaya pun hanya 1 meter sampai 1,5 meter.
“Enggak ada putusnya kalau pepaya ini. Hari ini kita tanam, empat bulan sudah bisa panen. Kalau sudah jadi, setiap pekan buahnya bisa terus kita petik,” ungkap Muhtadin saat ditemui awak media Kaltim Post, pekan lalu.
Joglo Tani Kolong Langit mempunyai banyak varietas tanaman. Luas kebun pepaya yang ditanam pun mencapai lebih 2 hektare. Harga pepaya dari petani dijual Rp 5 ribu per kilogramnya.
“Kalkulasi rendah kami, biasanya dari satu pohon per pekan itu tiga atau empat buah bisa dipanen. Terus per bijinya, atau per buah itu beratnya bisa 1 kilogram. Dengan harga jual Rp 5 ribu,” tambahnya.
Sehingga, keuntungan yang didapatkan cukup menjanjikan. Belum lagi, ucap Muhtadin, pemasaran sangat mudah dan luas. Sedangkan budi daya pepaya calina itu masih jauh dari kurang. Sebab, keperluannya sangat besar untuk memenuhi pasokan rumah sakit, katering, dan hotel.
Mengembangkan sistem tumpang sari, selain pepaya, tampak pula tanaman jeruk dan di selanya terdapat cabai. Itu membuat pendapatan yang dihasilkan petani semakin banyak. Sebab, panen yang didapatkan bukan hanya harian, tapi juga mingguan dan bulanan selalu cuan.
Selain itu, Muhtadin menyampaikan, dalam beberapa bulan ke depan, Joglo Tani Kolong Langit akan menjadi pusat pelatihan pertanian perdesaan terpadu.
Di samping itu, pembaruan dan inovasi terus dilakukan. Terbaru juga tengah dilakukan pembangunan joglo baru. Di mana pengunjung yang menggunakan kendaraan roda empat hanya bisa parkir di dekat joglo utama.
Sedangkan menuju joglo yang teranyar, pengunjung bisa menyewa sepeda. Lokasi joglo kedua berada di dekat kebun pepaya. Lalu, sembari bersantai di joglo, pengunjung bisa memancing ikan dari kolam yang berada di sekitar joglo. “Kami nanti sediakan sepeda. Pengunjung bisa tracking melewati pemandangan kebun. Mereka bisa bertanam dan memetik langsung di kebun,” bebernya.
Bukan hanya menimba ilmu dan pelatihan, ke depan, Joglo Tani Kolong Langit terus bertransformasi menyediakan tempat wisata perkebunan sekaligus paket komplet bagi pencinta wisata olahraga. (rom/k15)