SAMARINDA - Kinerja penyaluran kredit rumah tangga di Kaltim kembali mengalami peningkatan pada triwulan IV 2022, sejalan dengan berlanjutnya tren peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga. Bersumber dari pertumbuhan penyaluran kredit kendaraan bermotor dan kredit multiguna. Dari sisi kualitas, risiko kredit rumah tangga juga mengalami perbaikan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Ricky P Gozali mengatakan, kenaikan penyaluran kredit rumah tangga sejalan dengan berbagai pelonggaran yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga, mendorong optimisme masyarakat. “Kredit rumah tangga triwulan IV 2022 tercatat meningkat 8,52 persen (year on year/yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,78 persen (yoy),” ungkapnya, Selasa (21/3).
Peningkatan kinerja kredit rumah tangga tersebut, utamanya bersumber dari peningkatan kredit kendaraan bermotor sebesar 25,92 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 22,18 persen (yoy). Selain itu, kredit multiguna turut tumbuh positif sebesar 9,96 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 15,71 persen (yoy).
Namun demikian, pertumbuhan kredit rumah tangga yang lebih tinggi tertahan oleh kredit properti yang terkontraksi 2,58 persen (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 5,75 persen (yoy). Sementara itu, non-performing loan (NPL) rumah tangga Kaltim periode triwulan IV 2022 tercatat sebesar 2,17 persen, membaik dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,48 persen.
“Kinerja dana pihak ketiga (DPK) rumah tangga Kaltim periode triwulan IV 2022 mengalami peningkatan yang bersumber giro dan tabungan,” ungkapnya. DPK yang bersumber dari perseorangan atau rumah tangga tercatat tumbuh 6,94 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,76 persen (yoy).
Peningkatan DPK rumah tangga utamanya bersumber dari giro, yang tercatat tumbuh 33,72 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 29,42 persen (yoy). Selain itu, tabungan juga turut mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 9,75 persen (yoy), meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 10,01 persen (yoy).
Sementara itu, peningkatan DPK rumah tangga yang lebih tinggi tertahan oleh deposito yang terkontraksi sebesar 3,49 persen (yoy). “Berdasarkan pangsanya, DPK tabungan memiliki porsi paling besar, yakni 68,53 persen disusul deposito dan giro masing-masing sebesar 26,14 persen dan 5,32 persen,” pungkasnya. (ndu/k15)
Catur Maiyulinda
@caturmaiyulinda