Ratusan hektare tanaman padi gagal panen di Desa Sumber Sari dan Gunung Makmur, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Penyebabnya adalah banjir dari Sungai Long Kali di Kecamatan Long Kali, Paser, yang meluap hingga ke areal pertanian.
PENAJAM-"Bahkan, di Desa Sumber Sari dan Desa Gunung Makmur, lebih dari 400 hektare padi tidak dapat dipanen. Selain itu, 8-9 hektare semangka dan 7 hektare cabai rawit juga tidak bisa dipanen, dan ini data hari Minggu kemarin," ujar Mulyono, kepala Dinas Pertanian (Distan) PPU, Selasa (21/3).
Sudah lebih dari sepekan, hulu Sungai Long Kali meluap dan merendam sembilan desa, yaitu Desa Long Kali, Kepala Telake, Toyu, Muara Pias, Munggu, Mendik, Bente Tualan, Long Kali, dan Sebakung V. Wagiono Sukadi, kepala seksi (kasi) kesejahteraan masyarakat Desa Sebakung Taka atau Sebakung IV, melaporkan kepada Kaltim Post bahwa 150 dari 200 rumah di Desa Sebakung Taka, Kecamatan Long Kali, terendam pada hari Minggu (19/3) ketika air meluap dari Sungai Long Kali.
Luapan air dari Sebakung Taka juga merendam ratusan rumah dan areal pertanian di desa tetangga, yaitu Desa Sumber Sari yang semula bernama Sebakung III dan Desa Gunung Makmur, Kecamatan Babulu, PPU. Hingga kemarin, wilayah yang terkena dampak banjir masih akan terus bertambah, menurut Distan PPU. "Berdasarkan penghitungan ulang, luas areal tanaman padi yang terdampak mencapai 763 hektare, dengan kerugian total Rp 360 juta," kata Mulyono. Ditanya tentang langkah-langkah yang diambil oleh Distan PPU untuk mengatasi situasi ini, Mulyono mengatakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi kerugian petani adalah dengan melakukan pendataan terhadap kelompok-kelompok yang terkena dampak.
"Kami bekerja sama dengan lembaga-lembaga negara dan kementerian. Kami mencoba untuk mendapatkan bantuan untuk fasilitas produksi petani setelah banjir. Mudah-mudahan program ini dapat segera terealisasi," ujarnya. "Selain itu, salah satu cara untuk mengatasi banjir adalah pembangunan Bendung Telake di Long Kali, sehingga kami akan terus memperjuangkan pembangunannya baik di tingkat provinsi maupun pemerintah pusat," tambahnya.
Sebelumnya, pada Kamis lalu banjir menimpa 32 kepala keluarga (KK) atau 124 jiwa warga RT 1, RT 2, RT 4, RT 5, Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, PPU. Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana, Dinas Sosial PPU Agus Purwanto kemarin mengatakan, telah menyerahkan bantuan paket sembako kepada korban banjir. “Bantuan sudah diserahkan lewat lurah Pemaluan 17 Maret 2023 pukul 17.30 Wita. Alhamdulillah, banjir sudah surut, dan masyarakat mulai beraktivitas kembali,” kata Agus Purwanto. (far/k15)
ARI ARIEF
[email protected]