Catatan : Ismail, MPdI
(Kepala MTsN 4 Paser)
PUJI dan syukur kita kepada Allah saat ini mungkin sedang tak terhingga. Betapa tidak. Hari ini kita kembali dipertemukan dengan Ramadan. Bulan yang telah memenuhi relung hati kita dengan kerinduan sejak beberapa bulan lalu. Bulan yang diliputi keberkahan. Bulan di mana pahala ibadah wajib dilipatgandakan hingga tujuh puluh kali lipat dan ibadah sunnah kita menyerupai ibadah wajib. Bulan yang penuh rahmat dan syahru al-taubat (bulan taubat) kepada Allah.
Bagi kita yang masih dipertemukan dengan Ramadan tahun ini, mestinya menjadikan bulan ini sebagai sarana penyerahan diri secara total dan bertaubat kepada Rab yang Maha Pengampun dan Penerima Taubat. Maka, sungguh rugi orang yang diberi kesempatan menikmati Ramadan tahun ini, tapi tidak memanfaatkannya sebagai bulan membersihkan diri. Karena bulan ini Allah mencurahkan magfirahnya sedemikian banyak dan berlimpah ruah. Allah mengobral pemaafannya dan membuka pintu taubat seluas-luasnya. Jika kita keluar dari Ramadan tapi masih berlumur dosa, betapa ruginya.
Selama kita masih hidup, pintu taubat akan selalu dibuka oleh Allah. Sebesar dan sebanyak apapun dosa yang kita lakukan, jangan pernah berputus asa, karena sejatinya dosa kita hanya setetes air dibandingkan samudera ampunan-Nya. Firman Allah,”Katakanlah, hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Zumar:53).
Ayat tersebut adalah panggilan dari Allah bagi orang-orang yang gemar bermaksiat kepada-Nya, baik dosa kecil maupun dosa besar. Ayat di atas adalah motivasi sekaligus kabar gembira bagi kita semua bahwa Allah mengampuni setiap dosa yang kita lakukan. Apatah lagi di bulan Ramadan yang penuh ampunan Allah ini.
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah SAW bersabda,“Apabila masuk bulan Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka dikunci, dan setan-setan dibelenggu.” (HR Bukhari)
Sabda Rasul tersebut cukuplah menjadi daya dorong bagi kita untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan yang sangat kondusif dalam bertaubat dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih berarti dan Islami.
Taubat berarti meningalkan dosa dan kemaksiatan serta kembali pada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah, meninggalkan jalan orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat kepada jalan yang diridai Allah swt.
Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan dosa dan maksiat, tapi juga terkait dengan pelaksanaan perintah Allah. Orang yang bertaubat termasuk golongan yang beruntung. Allah berfirman,”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS Al-Nuur:31)
Oleh karena itu, pada bulan Ramadan ini mari memperbanyak istigfar dan taubat pada Allah. Mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada sesama manusia yang pernah kita zalimi, terutama pada orang-orang terdekat yang kita kasihi serta mengembalikan hak-hak mereka yang mungkin pernah kita ambil dan rampas.
Mengapa perlu istigfar dan taubat? Karena istigfar dan taubat menjadi syarat utama mendapatkan ampunan, rahmat dan karunia Allah. Allah berfirman,”Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu dan bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia menambahkan kekuatan kepadamu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS Hud:52).
Pada bulan Ramadan ini mari kita jadikan momentum untuk mendapatkan ampunan Allah seluas-luasnya. Karena kalau bukan di sini, di bulan Ramadan ini, maka kapankah kita bisa melakukannya dengan baik. Sebagaimana perkataan seorang ulama, Al-Qatadah,”Jika tidak diampuni pada bulan Ramadan, maka kapan lagikah diampuni orang yang tidak mendapat pengampunan pada bulan ini?”.
Sebesar dan sebanyak apapun dosa yang pernah kita perbuat, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, karena Allah Maha Pengampun atas dosa yang kita lakukan. Semoga kita tidak lupa untuk selalu beristigfar dan bertaubat di bulan Ramadan ini. Selamat Menunaikan Ibadah Ramadan 1444 H. Wallahu A’lam. (pms/far)