TENGGARONG - Setelah mendapatkan prestasi membanggakan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI atas pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi nomor tiga se-Indonesia. Pencapaian ini diperoleh karena tingginya Dana Bagi Hasil (DBH) Kukar di sektor migas dan lainnya. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus dorong pencapaian ini.
Bupati Kukar, Edi Damansyah pastikan jajarannya akan terus meningkatkan PAD. Salah satu upayanya adalah menggali sektor PAD sarang burung walet. Edi mengatakan saat ini pengoptimalan pajak walet sudah dalam tahap regulasi. Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pajak walet tengah digodok sehingga penarikan pajak walet bisa optimal.
"Prinsipnya kita menarik pajak yang menjadi kewenangan daerah itu ada layanan yang dirasakan masyarakat," ungkap Edi beberapa saat lalu.
Jika ada Perda yang mengatur pajak walet, Edi juga menyebut harus adanya kehadiran koperasi. Untuk itu, dirinya meminta agar koperasi petani walet dapat berjalan lebih baik dan produktif. Dengan kehadiran lembaga koperasi, maka keperluan rumah produksi atau rumah pembersih sarang walet dapat terpenuhi. Selama ada pengajuan dan rencana yang disampaikan ke Pemkab Kukar.
"Tetapi sekarang ini yang ingin kita capai dan cari terus peluangnya bagaimana produksi ekspornya nanti langsung dari Kukar. Kita tidak perantara dari daerah lain. Saya apresiasi dan kedepan saya berharap sudah ada peraturan jarak sarang walet yang bisa lebih baik lagi," tutup Edi. (adv/moe)