SENDAWAR–Wakapolres Kutai Barat (Kubar) Kompol I Gde Dharma berjanji segera berkoordinasi dengan para pihak, agar karyawan dapat kembali bekerja seperti semula. Dia meminta demonstrasi dilakukan dengan tertib.
Hal itu diungkapkan di hadapan para demonstran, warga Kampung Dingin, Kecamatan Muara Lawa, Kubar, di Mapolres Kubar, Selasa (21/3). Mereka adalah karyawan PT Energi Batu Hitam (EBH) dan subkon PT Riung Mitra Lestari (RML).
Mereka juga konvoi dan membentangkan spanduk di halaman depan kantor Bupati Kubar. Salah satu spanduk yang dibentangkan bertuliskan “Kami Ingin Bekerja Kembali. Jangan Pecahkan Piring Nasi Kami, Dukung Investasi di Kutai Barat. Kepolisian Segera Cepat Tuntaskan Kasus Ini. Kepolisian Segera Tahan Oknum Pembuat Kegaduhan yang Selalu Mengancam Karyawan Bekerja”.
Pernyataan sikap mereka disampaikan Kepala Adat Kampung Dingin Sharum. Ia bersama puluhan warga lainnya hanya ingin kembali dipekerjakan. Mengingat permasalahan antara perusahaan dan warga mengenai ganti rugi yang tak kunjung selesai sebagai pemicu masalah ini, pihaknya merasa hanya sebagai korban.
"Kami minta polres segera menyelesaikan. Sebab, masalah ini merupakan masalah piring nasi kami," kata Sharum.
Menurut dia, penutupan atau penyetopan operasional kegiatan perusahaan oleh pihak yang bersengketa lahan, membuat banyak warga menganggur. "Nasib mereka ini, bagaimana? kasihan," tanyanya.
Ditambahkan Sahrum, pihak kepolisian dapat menjalankan proses hukum terhadap para pihak yang bersengketa. Ini dilakukan supaya masyarakat bisa bekerja kembali. "Takutnya kalau mereka tidak bekerja. Terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena mereka menganggur," tutup Sharum.
Menanggapi hal itu, wakapolres Kubar mengatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan kembali. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas. Masalah yang ada kami akan berkoordinasi atau melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait," ucapnya. (rud/kri/k8)