SAMARINDA-Operasional kendaraan truk di wilayah Pelabuhan Samarinda akan memberlakukan sistem Single Truck Identification Data (STID).
Hal itu untuk menyelaraskan data truk ke aplikasi nasional Inaportnet. Penerapan sistem tersebut ditandai dengan peluncuran yang dilakukan di TPK Palaran, Senin (20/3). Dalam agenda itu juga diluncurkan sistem informasi monitoring tenaga kerja bongkar muat (Simon TKBM), untuk mendata buruh yang bekerja di lingkungan pelabuhan.
GM PT Pelindo IV Cabang Samarinda Jusuf Junus mengatakan, dalam penerapan sistem digitalisasi pihaknya berpacu dengan daerah lain. Bahwa kedua aplikasi itu merupakan bagian dari Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), dalam rangka penataan kelolaan pelabuhan yang lebih baik, rapi, serta transparan. “Tentunya semua itu bisa terwujud atas dukungan semua pihak, salah satunya Pemkot Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) yang pro aktif. Itu suatu good will yang baik,” ucapnya, Senin (20/3).
Daat ini proses registrasi aplikasi STID masih berjalan, dan telah mencapai 89 persen dari sekitar 500 truk yang berdata beroperasi di lingkungan Pelabuhan Samarinda Jalan Yos Sudarso, atau TPK Palaran, sebanyak 223 truk terdaftar. Dia bersyukur atas dukungan Dishub Samarinda untuk dapat melakukan uji petik kelayakan kendaraan (KIR). “KIR itu sebagai salah satu syarat pelengkap. Ke depan truk yang teregistrasi benar-benar layak, sehingga diharapkan menekan angka kecelakaan akibat truk yang tidak laik operasi (ODOL). Nantinya truk yang masuk-keluar dapat melakukan scan barcode, sehingga datanya terekam ke sistem,” sambungnya
Dalam momen yang sama pihaknya juga peluncurkan aplikasi Simon TKBM bagi pekerja di pelabuhan. Sementara data terkini progress registrasinya mencapai 90 persen, atau dari sekitar 302 orang, yang telah terdaftar 269 orang. “Agar pekerja yang beraktivitas betul-betul sesuai. Karena dahulu sering ditemukan pekerja tidak sesuai data. Itu juga bentuk keteraturan data,” singkatnya.
Terpisah, Kepala Dishub Samarinda Hotmarulitua Manalu mengatakan, pihaknya siap memberikan dukungan penuh atas kelancaran program digitalisasi. Apalagi hal itu senada dengan arahan kementerian terkait operasional kendaraan ODOL. “Makanya untuk bisa mendapat akun registrasi, truk harus layak dulu. Maka di situ peran kami. Bagi yang belum standar, perlu dilakukan penyesuaian,” tegasnya.
Dia menambahkan, dalam momen tersebut pihaknya tidak lupa meminta kepada para pengusahan atau asosiasi untuk mendukung program penataan lalu lintas, khususnya melarang truk maupun trailer untuk parkir di tepi jalan. Seperti kerap ditemui di Jalan Ir Sutami, Jalan Teuku Umar, Jalan Moeis Hasan hingga akses TPK Palaran.
“Kami harapkan punya tempat sendiri. Kami juga tengah menyiapkan area di lahan pemkot, yakni di eks terminal timbang Jalan HAM Rifaddin,” tutupnya. (dra)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46