TENGGARONG - Pembangunan gedung Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kutai Kartanegara (Kukar) direncanakan rampung di tahun 2023 ini. Gedung ini telah dianggarkan pembangunannya oleh Pemkab Kukar sejak tahun 2021 lalu. Sebagai komitmen realisasi visi misi Bupati dan Wakil Bupati, Edi Damansyah bersama Rendi Solihin. Yakni memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wisnuwardhana mengatakan gedung ini sempat terhambat pembangunannya karena keterlambatan dari pihak ketiga. Namun gedung yang terletak di kawasan Central Business District (CBD), Kelurahan Timbau, Tenggarong tersebut direncanakan pembangunannya rampung pada tahun ini.
“Rencananya mau diselesaikan tahun ini. Kontrak dengan pihak kontraktor sebelumnya sudah habis. Jadi akan kami lakukan pelelangan secepatnya,” ungkap Wisnu saat dihubungi Prokal.co, Selasa (21/3).
Di tahun 2023 ini, Wisnu mengungkapkan Pemkab Kukar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 14 miliar dari APBD. Dengan tahap lelang yang akan rencananya akan dilakukan bulan Maret atau April nanti. Wisnu menargetkan pengerjaan fisik akan dilanjutkan secepatnya.
“Sesuai harapan pak Bupati, pada tahun 2023 ini bisa selesai dan diresmikan,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Setkab Kukar Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Wiyono berharap pengerjaan bisa dilanjutkan sesuai target. Urgensi pembangunan ini disebutnya penting. Karena telah masuk roadmap Pemkab Kukar melalui program Kukar Kreatif Idaman.
"Semoga bisa diselesaikan. Ini menjadi salah satu visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kukar. Yakni memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif. Kalau kemudian tidak ditunjang dengan sapras yang mendukung, capaiannya akan susah," harap Wiyono.
Perencanaan pembangunan gedung ini telah dilakukan sejak Wiyono sempat menjabat sebagai Ketua Kekraf Kukar. Yakni sebagai wadah fasilitasi bagi pelaku ekonomi kreatif. Dalam berdiskusi, berproduksi, berkreasi, memberi pertunjukkan, pelatihan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Hingga menjadi tempat memajang kreasi-kreasi pelaku ekonomi kreatif tingkat kecamatan.
"Tahun ini akan kita coba monitoring kembali, mudahan tidak terulang kembali kendala yang sebelumnya. Karena kalau mangkrak sayang. Anggaran sudah ada tetapi tidak bisa selesai sehingga tidak fungsional. Konsekuensinya program-program teman Kekraf bisa terkendala," tegas Wiyono. (adv/moe)