TENGGARONG - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kutai Kartanegara (Kukar) gelar forum antar perangkat daerah. Dalam rangka penyusunan rencana kerja tahun 2024. Fokus terhadap sinkronisasi antar OPD terhadap capaian target-target indikator kinerja utama penyediaan pangan di Kukar. Rapat ini dilaksanakan di Hotel Grand Fatma, Selasa (21/3).
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kukar, Wiyono mengatakan keterlibatan seluruh pihak diperlukan dalam mepertahankan pangan daerah. Dan yang menjadi indikator utama pada rapat ini adalah 19 desa rawan pangan di Kukar. Pengadaan lahan hingga air bersih memerlukan kehadiran lintas OPD. Dan Wiyono berharap pertemuan ini dapat menjadi intervensi dalam menanggulangi desa rawan pangan.
"Melalui forum ini kita coba kolaborasikan terhadap persoalan-persoalan desa rawan pangan. Dan masing-masing perangkat daerah ini bisa melakukan intervensi bersama-sama untuk kemudian bisa menyelesaikan persoalan tersebut," ujar Wiyono.
Beberapa kendala yang dihadapi Kukar dalam desa rawan pangan adalah kondisi geografis. Seperti desa Muara Enggelam, Muara Wis dan Sepatin, Anggana. Kedua desa tersebut tidak memiliki daratan karena terletak di atas perairan. Wiyono menyebut indikator ini tidak dapat terpenuhi. Namun distribusi pemenuhan kebutuhan pangan menuju daerah tersebut tetap menjadi perhatian.
"Ya kita berharap distribusi itu seoptimal mungkin sehingga tidak ada sama sekali desa rawan pangan. Tetapi sekali lagi bahwa indikator-indikator yang menetapkan desa rawan pangan itu kan sudah ditetapkan dari pusat. Tetapi tetap kami upayakan," tutup Wiyono. (adv/moe)