TENGGARONG - PT Pamapersada Nusantara Distrik Baya (PAMA Baya) menggelar pelatihan siaga bencana. Pelatihan yang dilakukan berupa penanganan api ringan dan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) tersebut di peruntukan bagi warga Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kukar, Senin (20/3). Acara tersebut dihadiri Perwakilan Polsek Tenggarong Seberang Ipda I Dewa Gede Karang, Manajemen Tim CSR PAMA Baya Arifin, anggota Tim ERT PAMA Baya Edi Kurniawan dan Arif Muhbin.
Agenda Pelatihan dan edukasi tanggap bencana kebakaran itu digelar sebagai bagian dari kepedulian PT PAMA Baya terhadap masyarakat di wilayah Ring Satu operasional. Kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata sinergi antisipasi bencana di Desa Bhuana Jaya.

PT Pamapersada Nusantara Distrik Baya (PAMA Baya) menggelar pelatihan siaga bencana. Pelatihan yang dilakukan berupa penanganan api ringan dan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
Project Manager PT PAMA Baya, Aris Tandiarrang melalui CSR Officer PT PAMA Baya Edwan Akhrizani menilai, penanggulangan bahaya kebakaran merupakan gerakan bersama dalam menghadapi kebencanaan. Pelatihan ini merupakan bentuk penanganan apabila terjadi kebakaran dengan tepat dan benar. "Gerakan sinergi ini salah satu antisipasi bencana menjadi dan menjadi sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi. Sinergi perusahaan dan masyarakat yang tergabung dalam relawan MPA untuk membangun ketangguhan di Kecamatan Tenggarong Seberang dalam menghadapi bencana. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas elemen kebencanaan,” ungkap Edwan.
Dijelaskannya, jika tidak mempersiapkan diri menghadapi bencana, bisa menciptakan tragedi. Jika tidak mempersiapkan diri menghadapi bencana dan tidak terjadi bencana, maka kita beruntung. “Jika kita mempersiapkan diri menghadapi bencana, dan terjadi bencana, maka kita menciptakan reduksi bencana. Jika kita mempersiapkan diri menghadapi bencana, dan tidak terjadi bencana, maka kita telah berinvestasi pada pembangunan,” imbuhnya.
Tempat sama, materi yang di sampaikan Dr Icok sebagai salah satu medic Pama terkait PPGD, pihaknya menekankan harus di jalankan sesuai prosedur yang benar. Karena betapa pentingnya penangan bagi orang yang mengalami kecelakaan terutama bagi yang fraktur dan pingsan. Pemahaman tentang pertolongan hidup dasar perlu diperhatikan, jika ada yang pingsan wajib di tangani sebelum 15 menit. "Paling tidak kita berikan pertolongan pertama karena itu masa kritis mereka. Dan cara mengusung dan mengangkatnya pun tidak sembarangan harus dengan posisi yang benar, agar yang tadinya niat baik kita untuk menolong tidak membahayakan nyawa korban," terang Icok.
Narasumber kedua, Muhammad Bintoro menambahkan, pelatihan ini merupakan bagian dari tugas pihaknya dari tim ERT PAMA -JMB. Yakni melaksanakan pembinaan dan pelatihan yang melibatkan karyawan maupun masyarakat sekitar. "Dalam kegiatan tersebut, kami memberikan pelatihan terkait kesiap siagaan bencana kebakaran. Antara lain teknik pemadaman api menggunakan APAR, teknik pemadaman api secara beregu menggunakan hydrant, teknik pemakaian SCBA (Self Contained Breathing Apparatus), serta penanggulangan terhadap penderita gawat darurat," tambahnya.
Sementara itu, Sekdes Desa Bhuana Jaya, Suwondo sangat mengapresiasi kegiatan itu. Sebab, di wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang merupakan lokasi yang padat penduduk terutama di Desa Bhuana Jaya. Kepedulian PT PAMA Baya bersama relawan tentunya membantu dalam mengantisipasi bencana. "Seperti kebakaran tahun lalu yang terjadi di Bhuana Jaya, para relawan dan unit mobil pemadam dari PT PAMA Baya dengan sigap membantu penanganan kebakaran, sehingga mengurangi kerugian akibat bencana. Untuk itu kami dari Desa Bhuana Jaya sangat berterima kasih," ungkapnya.
Dalam pelatihan tersebut turut diadakan simulasi kebakaran dengan memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (apar). Juga peserta diharuskan mengenakan fireman suit atau baju pemadam kebakaran lengkap dengan penutup kepala dan sarung tangan dalam proses pemadaman. (as)