SEMENJAK 2019-2020, Miftha Fathi Rizqi Utami selaku pemilik PT Lingkar Kreasi Mandiri memilih menggunakan Dexlite, ketimbang harus mengantre BBM subsidi untuk memenuhi keperluan usaha logistiknya. Keputusan tersebut tentu berimbas terhadap biaya operasional yang membengkak. Begitupun dengan omzet yang didapatkan kini, terpangkas hingga 20-30 persen.
"Pernah memakai solar pemerintah, tapi tidak jalan-jalan karena kendaraan harus antre berhari-hari dulu. Rugi di waktu dan berdampak juga ke pendapatan, jadi terpaksa menggunakan Dexlite walaupun lebih mahal, yang penting distribusi lancar dan sampai ke customer," ucap perempuan yang akrab disapa Tami itu, Senin (13/3).
Dia memberikan gambaran, sepanjang menggunakan Dexlite, untuk perjalanan logistik ke luar kota setidaknya membutuhkan minimal Rp 10 juta, sedangkan pengisian bahan bakar dalam kota Rp 1-1,5 juta. Dan semasa memakai solar pemerintah, dia hanya menanggung biaya BBM subsidi Rp 6-7 juta, lalu perjalanan di dalam kota hanya membutuhkan Rp 700-800 ribu.
Lebih lanjut, Tami menuturkan, kenaikan harga BBM, termasuk Dexlite beberapa waktu lalu memukul pengusaha hingga mengalami kerugian. Akan tetapi, agar tidak mengganggu kelancaran operasional dia pun terpaksa bertahan menggunakan Dexlite.
"Biaya operasional naik, omzet nggak naik-naik malah turun 20-30 persen. Karena pengeluaran untuk harga bahan bakar saja sudah melebihi 40 persen, sedangkan biaya perawatan tidak terlalu besar," tuturnya.
Menghadapi itu, perempuan yang juga menjabat wakil sekretaris ALFI Balikpapan ini menambahkan, dirinya kerap melakukan negosiasi dengan partner atau pihak ketiga yang merupakan rekan kerja agar melihat fakta di lapangan.
Dia meminta kepada pihak terkait bisa mencari solusi, karena penggunaan Dexlite bukanlah opsi yang dapat dipilih semua pihak, terutama bagi usaha mikro yang baru saja merintis.
"Bila omzet terus-terusan menurun, itu berdampak ke segala hal. Pengusaha bisa saja terpaksa mengurangi karyawan, bahkan mengalami macet modal. Semoga tahun depan atau tahun ini permasalahan antrean di SPBU bisa terselesaikan, karena Kaltim berhak menikmati minyaknya," tandasnya. (ndu/k15)
Ulil
[email protected]