
SAMARINDA–Tiga inovasi dari Perumdam Tirta Kencana Samarinda diresmikan Wali Kota Samaridna Andi Harun yang digelar di Hotel Bumi Senyiur, Senin (13/3).
Peluncuran smart water meter, aplikasi lapor bayar (Layar), serta pemberian subsidi bagi warga miskin dan miskin ekstrem berupa pemotongan pemakaian rekening air bulanan.
Lebih detail soal inovasi tersebut, Direktur Teknik Perumdam Tirta Kencana Samarinda Ali Rachman AS mengatakan, tahun ini pihaknya menggandeng Telkom untuk pemasangan smart water meter. Teknologi itu memanfaatkan internet of things (IoT) yang disematkan pada perangkat water meter, sehingga dapat dipantau pemakaian bulanan sambungan rumah (SR) dari control room perumdam. “Rencananya kami ganti sebanyak 2.500 unit, bertahap hingga lima tahun ke depan. Sasarannya adalah SR di perumahan karena dianggap lebih mudah dalam pemantauan,” ucapnya, Senin (13/3).
Anggaran yang disiapkan Rp 1,5 miliar dari perumdam, nantinya warga cukup menjaga perangkat tersebut. Karena kalau hilang, pergantian menjadi tanggung jawab pelanggan, dengan biaya sekitar Rp 600 ribu. “Alat itu pakai baterai, dengan masa pakai hingga lima tahun. Jaringan internetnya juga tidak bercampur dengan pemilik rumah. Seluruhnya menjadi tanggung jawab Telkom,” ungkapnya.
Kerja sama juga dijalin dengan perumda Air Minum Tugu Tirta Malang terkait dengan penekanan non-revenue water (NRW) lewat pemasangan alat district meter area (DMA). Bahwa tahun ini pihaknya juga menggelontorkan anggaran Rp 10 miliar untuk memasang 12 perangkat DMA, menambah perangkat yang sudah dipasang sebelumnya, sehingga di akhir 2023, total alat terpasang sekitar 26 unit. “Kami belajar dari Perumda Tugu karena memilik pengalaman lebih. Di Malang, sekitar 279 unit DMA terpasang. Target kami dengan alat yang ada bisa mengurangi minimal 1 persen NRW dari catatan terkini sekitar 36 persen dari produksi,” jelasnya.
Terkait bantuan ke warga miskin, pihaknya memberikan subsidi pemakaian 10 kubik per bulan bagi warga miskin, dan 20 kubik bagi warga miskin ekstrem. Datanya merupakan hasil verifikasi dari pihaknya bersama DSosial (Dissos) Samarinda, dari sekitar seribu pelanggan. “Pada awal yang lolos verifikasi faktual sekitar 20 SR, dan bertahap bertambah karena kami perlu memastikan kondisi lapangan. Nantinya pemakaian di bawah 10 kubik atau 20 kubik, digratiskan. Yang dibayarkan adalah di atas batas pemakaian itu,” urainya.
Wali Kota Samarinda Andi Harun memberi apresiasi sebagai bentuk good public service. Bahwa itu langkah awal tata kelola pelayanan air yang bermanfaat baik, bagi sisi pelanggan maupun perumdam sendiri.
Adanya program pemasangan smart water meter diharpakan memberikan transparasi ke masyarakat terkait pemakaian air. Begitu juga program penekanan NRW kerja sama dengan Perumda Air Minum Tugu Tirta Malang juga dalam rangka menekan NRW. “Semakin banyak air yang bisa disalurkan, semakin banyak warga yang merasakan manfaat,” jelasnya.
Terkait bantuan sosial ke masyarakat, Andi Harun menuturkan, itu bagian dari program pemkot, agar alokasi dana yang disiapkan untuk program kepedulian sosial bisa tepat sasaran. “Harus tahu problemnya. Agar programnya benar, eksekusinya benar. Agar anggaran yang dialokasikan tepat sasaran,” tutupnya. (adv/diskominfo/ir)