
DPRD Kaltim menggelar rapat paripurna kesembilan dengan agenda penyampaian dan penyerahan laporan reses atau aspirasi masyarakat masa sidang I tahun ini.
SAMARINDA–Rapat dipimpin Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, didampingi Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, Seno Aji, dan Sigit Wibowo. Hadir mewakili gubernur Kaltim yakni Asisten III Pemprov Kaltim M Syirajuddin.
Adapun anggota DPRD Kaltim yang menyampaikan hasil laporan reses di masing-masing daerah pemilihan yakni dapil Samarinda Nidya Listiyono, dapil PPU-Paser Yenni Eviliana, dapil Bontang, Kutim, dan Berau Ismail, dapil Kubar-Mahulu Marthinus, dan dapil Kukar Salehuddin.
Ismail menyampaikan, warga Bontang mengusulkan agar pemerintah mengimbau semua perusahaan untuk membuka lowongan pekerjaan bagi warga sekitar dan mengumumkan secara terbuka lowongan tersebut untuk mempekerjakan masyarakat sekitar, sesuai kualifikasi pendidikan atau skill yang dimiliki. “Warga mengharapkan adanya bantuan berupa lampu penerangan jalan di Kelurahan Belimbing sampai simpang Bukit Kesnodo Kutim yang masih minim, dan gelap yang bisa berbahaya bagi keselamatan pengendara,” jelasnya.
Warga Kutim tepatnya Desa Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, menginginkan percepatan adanya pelabuhan kapal, sehingga dapat mengurangi harga kebutuhan hidup lantaran stok kebutuhan masyarakat masih diangkut melalui jalan darat, yang menyebabkan ongkos angkut lebih mahal, sehingga berpengaruh kepada kebutuhan pokok. “Warga Bontang berharap adanya perhatian terhadap pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, serta pembangunan pelayanan kesehatan masyarakat guna mendukung peningkatan perekonomian,” sebutnya.
Yenni Eviliana mengungkapkan, masyarakat di Penajam berharap program pembangunan dan perbaikan drainase dapat menjadi program prioritas dan mendapatkan respons dari Pemprov Kaltim, khususnya pembangunan dan perbaikan drainase di wilayah Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU. “Warga Paser meminta batuan kepada pemerintah untuk perbaikan akses jalan yang mengalami kerusakan sangat parah menuju Desa Senipah,” sebutnya.
Menjelaskan hasil reses di Kabupaten Kutai Kartanegara, Salehuddin menuturkan, di bidang pendidikan hampir seluruh masyarakat Kukar mengharapkan perhatian khusus dari Pemprov Kaltim terhadap bantuan beasiswa, dan bisa diprioritaskan untuk mendapatkan beasiswa Kaltim Tuntas untuk anak-anak yang kurang mampu dan berprestasi untuk melanjutkan pendidikan dari jenjang SD sampai pendidikan tinggi, baik universitas yang ada di Kaltim maupun di universitas di luar Kaltim. “Terkait beasiswa Kaltim Tuntas, sebagian masyarakat terutama yang jauh dari kota mengeluhkan karena tidak mengetahui atau minimnya informasi, dan kurang memahami persyaratan dan mekanisme mengenai beasiswa Kaltim Tuntas,” jelasnya.
Perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan menjadi keluhan warga Kutai Barat, seperti disampaikan Marthinus. Menurut dia, keluhan tersebut terutama jalan nasional atau provinsi menuju Kubar terdapat di beberapa daerah rusak berat, berharap pembangunannya bisa dipercepat untuk membantu atau memudahkan masyarakat beraktivitas. “Infrastruktur terutama jalan dan jembatan supaya pembangunannya bisa dipercepat penyelesaian pekerjaannya. Masyarakat mengharapkan pemerintah lebih memerhatikan infrastruktur jalan-jalan dalam kampung maupun jalan utama,” tuturnya.
Sementara itu, keluhan warga Samarinda disampaikan Nidya Listiyono. Selain infrastruktur jalan, warga turut mengeluhkan pemasangan air bersih yang saat ini warga Perum BCL yang menggunakan air danau (eks penggalian batu bara). “Warga yang kesulitan mendapatkan air bersih masih menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Khususnya di Perumahan Bumi Citra Lestari (BCL) di Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, yang sampai saat ini belum mendapatkan fasilitas air bersih dari PDAM tersebut,” kuncinya. (adv/hms4/dra/k8)