SAMARINDA–Dua rumah susun (rusun) yang dibangun pemerintah pusat bersumber dari APBN 2022, khususnya di wilayah Samarinda, diresmikan anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kaltim, Irwan, Sabtu (25/2). Dua bangunan itu merupakan aspirasi dirinya selaku anggota Komisi V.
Dua lokasi tersebut yakni Rusun Stikes Mutiara Mahakam di Jalan Ery Suparjan, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, serta Rusun Pusat Studi dan Dakwah Islam (Pusdai) Kaltim di Jalan Lobang Tiga, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang.
Irwan yang merupakan ketua DPD Demokrat Kaltim mengatakan, bantuan rusun itu salah satu program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bahwa mengamati kondisi saat ini banyak lembaga pendidikan seperti kampus maupun pesantren membutuhkan dukungan untuk pembangunan tempat tinggal yang laik untuk pengembangan pendidikan.
“Makanya kami dari Komisi V mendorong agar bisa terealisasi,” ucapnya, Sabtu (25/2).
Dia menjelaskan, dampak pembangunan sangat baik, selain bisa membantu meringankan beban para peserta didik, pihak pengelola lembaga dapat lebih mengontrol aktivitas belajar para siswa/mahasiswanya.
“Tiap tahun kami dorong minimal dua titik lokasi bisa dibangun,” jelasnya.
Dirinya mengakui, jumlah pembangunan yang terbilang terbatas, membuat pengelola lembaga pendidikan perlu menerapkan sejumlah persyaratan. Misalnya mengutamakan peserta didik dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, atau memilih mereka yang tinggalnya di pelosok daerah. “Kami apresiasi pembangunan itu, di samping pekerjaan yang rapi, juga sudah lengkap dengan mebel, air bersih hingga listrik. Kami harap bisa dijaga dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, Kasatker Penyediaan Perumahan Kaltim Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalimantan II Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Mustofa Otfan mengatakan, dua proyek itu dibangun medio 2022 dan selesai akhir tahun lalu. Selain fisik, pihaknya juga melengkapi mebel, baik tempat tidur serta meja belajar, termasuk lemari. “Kami berharap untuk Stikes Mutiara Mahakam agar dibuatkan badan pengelola untuk bisa memelihara bangunan jangka panjang,” ucapnya.
Mengenai rincian bangunan, untuk Stikes yaitu bangunan dua lantai tipe 24 untuk mahasiswa dengan luas sekitar 647 meter persegi, yang menyediakan 12 kamar tidur, dengan 22 tempat tidur dan sanggup menampung 44 mahasiswa. Tak berbeda rusun Pusdai, yakni bangunan dua lantai tipe barak supermini, seluas 435,8 meter persegi, yang menyediakan 28 tempat tidur dan sanggup menampung 56 santri.
Setelah peresmian, lanjut Otfan, pihaknya akan menyelesaikan tahap administrasi untuk serah terima aset yang memakan waktu sekitar 1-2 tahun. “Kami harap kedua bangunan itu bisa dirawat dengan baik, sehingga bisa membantu jalannya kegiatan perkuliahan atau aktivitas di pesantren Pusdai Kaltim,” tegasnya.
Sebagai informasi, untuk pengusulan program pembangunan rusun, para peminat dapat memeriksa persyaratan melalui laman sibaru.perumahan.go.id. Dengan beberapa persyaratan yang harus dilengkapi, antara lain akta pendirian perusahaan/lembaga, surat permohonan pembangunan, surat pernyataan menyerahkan lahan guna pembangunan PSU, surat pernyataan pemerintah daerah menerima aset bantuan pembangunan PSU, nomor induk berusaha (NIB) hingga persetujuan bangunan gedung (PBG) atau dokumen sejenis yang ditetapkan pemerintah. (dra/k16)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra