Sharing dan diskusi digelar Korem 091/Aji Surya Natakesuma bersama puluhan awak media di lingkungan Samarinda. Membahas perkembangan dan program yang dijalankan TNI AD.
SAMARINDA-Senyum santai terpancar dari wajah Brigjen TNI Dendi Suryadi. Bertemu dengan awak media, jenderal bintang satu itu bercerita panjang lebar. Korem 091/ASN memberi perhatian khusus perihal isu lingkungan dan narkoba, sebagai bagian dari pembinaan teritorial (binter). Babinsa diperintahkan keliling sekolah memberi kedua materi tersebut.
Salah satunya menyoroti soal sampah di Sungai Mahakam di sepanjang Sungai Mahakam, yang notabene sebagai jalur perekonomian. Kodim 0901/Samarinda menginisiasi aksi bersih-bersih Sungai Mahakam dari sampah dan gulma (enceng gondok). “Ada plastik, sepatu bekas. Itu bukan kucing yang buang, tapi manusia. Sungai jadi tempat sampah,” kata Dendi di kegiatan diskusi santai bareng media, Kamis (16/2).
Dendi mencontohkan Singapura jadi salah satu acuan. Meski negara itu minim sumber daya alam, budaya bersih dan pengalaman negara itu menjaga kebersihan patut jadi contoh. “Bisa maju kan, karena mereka disiplin dan tegas. Pemerintah bisa mencontoh ke sana. Artinya tindakan tegas yang diberikan ke masyarakat itu baik, sekalian kita semua mengedukasi, kan demi kebaikan bersama juga,” ujarnya.
Babinsa sebagai ujung tombak TNI AD dengan masyarakat, diperintahkan untuk berani menegur orang jika menemukan warga membuang sampah sembarang tempat. “Terpenting ada aturan atau sanksi seperti mengambil KTP pembuang sampah, diminta bersihkan sampah, lalu KTP dikembalikan. Saya juga minta prajurit apabila selesai joging dan menemukan sampah di jalan, untuk mengambil dan membuang pada tempatnya,” tegas perwira tinggi TNI yang besar di Bumi Etam itu.
Dendi mencontohkan, di lingkungan Korem, kalau ada prajurit membuang sampah sembarangan, contohnya puntung rokok, sanksinya adalah gigit di mulut, dan hukuman lari dua kali mengelilingi markas. “Itu tidak beda berlaku juga untuk saya, apabila ada buang sampah sembarangan dan melanggar, saya siap menerima sanksi itu,” tegas Dendi.
Disinggung soal aktivitas tambang ilegal yang juga memengaruhi lingkungan, Dendi menyebut bukan kewenangan TNI. Namun, dia menegaskan bahwa jika ada oknum TNI yang terlibat dalam hal backing, bakal ditindak tegas. Namun, harus tetap dibuktikan secara konkret. “Dibuktikan secara nyata. Jika terbukti, pasti ada tindakan tegas,” jelasnya.
Soal narkoba, babinsa di seluruh wilayah tugas Korem 091/ASN diperintahkan untuk keliling ke sekolah-sekolah untuk mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan perangi narkoba. Soal perbatasan, perwira tinggi TNI itu juga menilai akan fokus memerangi. “Kenapa marak narkoba, karena ada yang beli. Rantai itu harus diputus,” tegas Dendi.
Disampaikan Dendi, seluruh prajurit agar memerangi narkoba, sehingga TNI berusaha lewat pencegahan sejak usia dini. Yakni menyelenggarakan program khusus, seperti event olahraga. “Kami gelar lomba, seperti basket, voli dan lainnya. Dengan konsep sportainment, anak-anak akan bisa menjauh dari narkoba, bahkan bisa menjadi atlet-atlet berprestasi,” jelasnya.
Di kesempatan kemarin, Dendi juga membagikan baju kemitraan untuk awak media. Andi Asho selaku perwakilan jurnalis turut bangga dengan kemitraan yang terus terjalin baik. (dra/luc/k16)