HARGA beras di Samarinda telah mengalami kenaikan cukup signifikan. Selain lantaran belum musim panen, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga berimbas ke harga beras, yang membuat ongkos kirim agar sampai di Kota Tepian perlu biaya tambahan.
Penjabat Fungsional Pengawasan Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda Heny Kartika Handayani mengatakan, harga beras di pasaran naik hingga Rp 2 ribu per kilogram. Untuk kualitas sedang, yang sebelumnya hanya dibanderol Rp 11 ribu, kini rata-rata naik Rp 12.500–13 ribu. Pun kualitas premium, turut mengalami kenaikan. "Dari pedagang, alasannya karena ongkos angkut yang naik," bebernya.
Namun, Heny optimistis antara akhir Februari hingga Maret mendatang harga beras bakal normal kembali. Sebab, bulan tersebut para petani telah memasuki masa panen. Sehingga, stok bakal melimpah dan harga kembali stabil.
"Saya dapat informasi juga dari Zoom Meeting pekan lalu, dengan Kemendagri dan Mentan (Menteri Pertanian). Bahwa masa panen akan dimulai Februari dan Maret," imbuhnya.
Sementara itu, jenis sembako lain yang turut mengalami kenaikan, lanjut Heny, yakni cabai keriting. Rata-rata sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram, kini kisaran Rp 40-45 ribu. Kemudian cabai merah besar, dari Rp 35 ribu menjadi Rp 45 ribu. "Untuk jenis lain seperti ayam potong walau naik tapi masih stabil, termasuk bawang putih dan bawang merah," tutupnya. (dra/k16)
ASEP SAIFI
@asepsaifi