BALIKPAPAN – Kamis (2/2) pagi, Gedung Biru Kaltim Post diserbu oleh puluhan bocah berseragam putih jingga. Mereka adalah murid-murid TK Khalifah Balikpapan, didampingi kepala sekolah dan enam orang.
Kedatangan mereka tersebut untuk belajar dan lebih mengenal dunia jurnalistik. Tak hanya mendatangi ruang redaksi, 63 murid dari lima kelas tersebut turut aktif bertanya seputar dunia jurnalistik. Perihal bagaimana cara kerja hingga proses akhir koran dicetak.
Kekaguman para murid bertambah, ketika mendatangi percetakan harian Kaltim Post. Para murid juga diberi pemaparan terkait proses cetak koran sampai didistribusikan ke wilayah Kaltim.
“Alhamdulillah, hari ini (kemarin) kami dari TK Khalifah Balikpapan diperbolehkan berkunjung ke Kaltim Post. Yang mana tujuannya agar anak-anak tahu soal koran dan proses pembuatannya,” jelas Kepala TK Khalifah Balikpapan Supri Astutik Podungge.
Pasalnya, selama ini, lanjut dia, anak-anak didiknya sangat asing terhadap koran. Juga, tidak mengetahui bahwa banyak informasi yang dimuat di sana.
Selain itu, Astutik berharap anak-anak didiknya lebih mencintai budaya literasi lewat media cetak, khususnya koran. Mengacu pada tema belajar saat ini yakni teknologi informatika, yang sayangnya para murid hanya mengenal media informasi lewat handphone atau televisi.
“Makanya kami ingin mengenalkan koran, agar mereka suka membaca. Budaya literasi ini ingin kami tanamkan sejak dini,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga menyayangkan hampir tidak ada majalah anak di masa sekarang. Berbeda dengan dulu ada majalah Bobo dan Donald Bebek. Karenanya ia berharap, majalah khusus anak tersebut bisa diterbitkan kembali untuk memacu minat baca anak-anak.
Apalagi, kata dia, meningkatnya penggunaan gawai dan media sosial di masa ini, juga memberi pengaruh pada budaya literasi anak-anak.
“Karena sudah tidak ada majalah anak ini, makanya kami kenalkan koran semata untuk menggali minat baca mereka,” tuntasnya. (luc/k16)
OKTAVIA MEGARIA