PENAJAM-Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Penajam Paser Utara (PPU) menggelar workshop antara Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika dengan 800 guru kelas di sekolah dasar (SD) kelas 5 dan 6 se-Kecamatan Penajam, selama tiga hari yaitu 1, 2 dan 4 Februari 2023. “Kegiatan ini dalam rangka kolaborasi, sinkronisasi, dan share tentang bagaimana pembelajaran matematika. Karena, di SMP banyak sekolah yang mengeluh tentang kualitas anak-anak yang masuk di kelas 7, siswa baru, banyak yang agak sulit melanjutkan pelajaran matematika di tingkat SMP,” kata Alimuddin, kepala Disdikpora PPU kepada Kaltim Post, Kamis (2/2).
Workshop yang digelar, lanjut dia, pematerinya digabung guru matematika SMP dan SD. Mereka ini berkolaborasi dan elaborasi kemudian menyamakan persepsi tentang bagaimana pelajaran matematika dasar. Dengan demikian, kata dia, di ajaran tahun baru nanti, tidak ada lagi sekolah-sekolah yang mengeluh terhadap siswa baru yang lemah pada mata pelajaran matematika. “Dalam era Merdeka Belajar memang tidak kita paksakan anak-anak untuk memahami sebuah mata pelajaran. Mereka lebih ditekankan kepada minat dan bakat termasuk fashion. Nah, oleh karenanya, jika ini berjalan dengan baik dan ternyata persoalan itu adalah pada tata cara pembelajaran di SD yang belum sambung di SMP, maka, masa yang akan datang kita tidak lihat lagi anak-anak yang tidak suka pada mata pelajaran matematika. Sehingga pelajaran matematika itu menjadi menyenangkan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, workshop yang digelar itu berbasis komunitas guru, sehingga hasilnya diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat dan sistematis untuk penyampaian mata pelajaran matematika kepada murid. “Komunitas guru-guru SD bertemu dengan MGMP Matematika. Di dalam mata pelajaran yang lain juga segera kami lakukan, misalnya, bahasa Inggris di SD duduk bareng dengan guru bahasa Inggris di SMP. Bagaimana sih mereka ini bisa cepat dapat berbicara dengan bahasa Inggris bukan fokus pada tata bahasa Inggris,” katanya. Ia menambahkan, saat ini sedang menjajaki apakah problem yang sama terjadi pada jenjang pendidikan di atasnya, seperti SMA dan SMK. “Jika demikian kami akan memprogramkan kerja sama dengan Disdikpora Kaltim untuk penanganan hal sama,” tambahnya.
Alimuddin mengatakan, hingga kini matematika merupakan mata pelajaran yang masih dianggap menakutkan oleh sebagian besar murid. Hal ini, ujarnya, terlihat dari rata-rata nilai matematika yang masih paling rendah dalam nilai ulangan, baik itu ulangan semester, ulangan sekolah maupun ulangan nasional. “Apa yang salah dengan matematika? Apa yang perlu ditingkatkan dalam matematika untuk mencapai nilai yang baik dan menjadi mata pelajaran yang populer di kalangan murid? Itu yang sedang dibahas dalam workshop,” tandasnya. (far/k16)
ARI ARIEF
[email protected]