BALIKPAPAN- Jumlah peserta mandiri BPJS kelas tiga dari program pemerintah Kota diproyeksikan masih akan meningkat di tahun ini. Kepala BPJS Balikpapan Sugiyanto mengatakan, jumlah peserta BPJS kelas tiga yang ditanggung pemerintah kemungkinan tahun ini kembali meningkat.
“Belum ada aturan atau syarat yang khusus. Saat ini yang bukan penerima upah, peserta BPJS kelas tiga program pemerintah kemungkinan bertambah,” katanya, Rabu (1/2).
Ia turut mengapresiasi program ini. Hingga 31 Desember, jumlah peserta BPJS Kelas 3 program Pemkot Balikpapan mencapai 188.560 peserta. Menurutnya, tahun ini jumlah tersebut diproyeksikan akan bertambah. Melihat banyak penduduk yang datang. Ditambah keberadaan IKN.
“Apalagi IKN, bisa saja banyak warga pendatang datang ke Balikpapan. Pengaruh pertumbuhan dengan ditetapkannya IKN di Kaltim ini pasti ada. Kami juga sudah komunikasi dengan DPRD dan Pemkot terkait hal ini,” tuturnya. Sebagai informasi, untuk meng-cover sekitar 188 ribu peserta tersebut, Pemkot Balikpapan harus merogoh kocek dari APBD tak kurang dari Rp 6,5 miliar per bulan.
Selain itu, ada rencana menghapuskan layanan kelas 1, 2 dan 3 dari BPJS Kesehatan serta hanya menjadi satu kelas melalui penerapan pelayanan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Saat ini peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih disusun dan dievaluasi oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).
Ia juga mengatakan dengan BPJS gratis Pemkot Balikpapan ini sudah banyak warga Kota Minyak yang terbantu biaya pengobatannya. Mulai dari pemeriksaan kesehatan dasar, bahkan pasang ring jantung, cuci darah, dan pelayanan lainnya yang berbiaya besar.
BPJS Kesehatan Balikpapan secara total, dari jumlah penduduk Kota Balikpapan 718.423 jiwa, yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN tercatat 709.478 jiwa. (ms)
AJIE CHANDRA
[email protected]