SAMARINDA–Tiga rencana besar pemkot meliputi penanggulangan banjir, penataan kota, serta peningkatan ekonomi, memerlukan dana besar. Sehingga, berbagai peluang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) pun digali.
Salah satu yang dilirik yakni memaksimalkan usaha di bidang pelayaran, hal itu mengingat Kota Tepian dibelah sungai besar, yakni Sungai Mahakam yang menjadi jalur poros utama transportasi batu bara dari wilayah hulu sungai menuju lepas pantai.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebut, beberapa bisnis yang dilirik antara lain, penyediaan area kapal tambat di pelabuhan pemkot yang ada di Kelurahan Harapan Baru, penyediaan air bersih untuk kapal hingga layanan jasa pelayaran berupa pengolongan kapal. Semua usaha itu dijalankan oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Varia Niaga.
“Kami pun berkoordinasi dengan INSA selaku asosiasi yang menaungi perusahaan-perusahaan jasa pelayaran untuk mengenalkan usaha-usaha yang bisa dikerjasamakan melalui Perumda Varia Niaga,” ucapnya, Rabu (1/2).
Saat ini pemkot punya pelabuhan tambat di Harapan Baru yang bisa digunakan bagi kapal angkutan batu bara sambil menunggu waktu pengolongan Jembatan Mahakam. Dari sini ada retribusi yang dapat diambil langsung melalui Dinas Perhubungan. “Kami revisi nilai retribusinya. Karena biaya paling murah dari pelabuhan swasta, termasuk menginventarisir pelabuhan-pelabuhan yang berada di lahan pemkot, namun digarap oleh orang lain,” sambungnya.
Sedangkan mengenai jasa penyediaan air bersih, Andi Harun menyebut kerja sama antara perumda akan dibangun antara Varia Niaga dan Perumda Tirta Kencana sebagai penyumplai air. Nantinya Varia Niaga yang menjalin kerja sama dengan para pengusaha. “Itu bisnis yang nyata,” tegasnya.
Sedangkan di sektor jasa pelayaran, politikus Gerindra itu menyebut, sejak 2022, Perumda Varia Niaga sudah menjalani usaha pelayanan kapal pandu untuk pengolongan di bawah Jembatan Achmad Amins. Ke depan saat ini pemkot telah bermohon kepada Pemprov Kaltim agar retribusi pengolongan pada Jembatan Mahkota-Mahakam IV hingga Jembatan Mahulu (kini bernama Jembatan Abdoel Moeis Hassan) bisa masuk ke kas daerah Pemkot Samarinda. “Kami telah berkomunikasi dengan gubernur Kaltim, yang sudah merestui. Saat ini adminitrasinya masih berjalan," singkatnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Samarinda Agus Sakhlan menyambut baik rencana pemkot untuk menjalin kerja sama melalui Perumda Varia Niaga. Selanjutnya, pihaknya akan menyampaikan hasil pertemuan tersebut lebih dari 100 anggota asosiasi tersebut. “Kami sambut baik keinginan wali kota meningkat PAD dari sektor pelayaran. Kami akan menanti pertemuan selanjutnya, agar lebih detail menyampaikan pelayanan usaha apa saja yang diberikan perumda tersebut serta pola kerja sama ke depan. Apalagi PAD yang disetorkan nanti bisa membantu pemerintah meningkatkan pembangunan bagi masyarakat,” kuncinya. (dra/k8)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46