JAKARTA - Presiden Joko Widodo memanggil menterinya ke Istana Merdeka, kemarin (32/1). Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk melakukan stabilisasi harga beras yang saat ini mengalami kenaikan. Seusai rapat, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Perum Bulog didorong untuk segera mempercepat pendistribusian beras, dengan stok yang tersedia melalui operasi pasar guna menstabilkan harga komoditas tersebut. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini harga sudah bisa kembali turun," ucapnya.
Sebelumnya, dia mengakui harga beras sudah stabil namun pemerintah belum bisa menurunkan harga di pasaran. Alasannya, beras dari Bulog hanya sampai ke pedagang besar. Padahal, banderolnya Rp 8.200 per kg. "Harga-harga yang naik itu Pulau Jawa tentu Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 315 ribu ton sudah siap didistribusikan untuk operasi pasar hingga bulan Maret. "Pasar Induk Cipinang yang hari ini 13 ribu ton harus di-top up sampai 30 ribu ton," tuturnya.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menambahkan, stok CBP tersebut berasal dari penyerapan dalam negeri maupun beras impor premium. Budi menekankan bahwa beras impor premium yang didistribusikan dijual Rp8.300 per kilogram. "Nanti yang kita turunkan ini adalah beras-beras yang kualitasnya premium," ujarnya.
Budi menambahkan, Bulog sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan dan pihak lainnya untuk mencegah terjadinya penimbunan stok beras impor saat operasi pasar."Kita mengawasi bareng-bareng," ucapnya. (lyn/dio)