Permasalahan pemecahan sertifikat induk di Perumahan Pesona Bukit Batuah yang diperuntukkan sarana pendidikan akhirnya terselesaikan. Disperkim langsung mengadakan pertemuan antara pihak developer PT KMA dan PT TAJ serta BTN Balikpapan, termasuk Kantor Pertanahan Balikpapan.
BALIKPAPAN–Hal itu dilakukan setelah rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Balikpapan tentang pembahasan fasilitas pendidikan yang berlangsung cukup lama, yakni hampir dua tahun. “Kami memfasilitasi permasalahan tersebut karena belum mendapatkan pemecahan sertifikat sarana pendidikan (sarpen) dari induknya, apalagi itu untuk pembangunan sekolah bagi kepentingan generasi penerus bangsa,” ungkap Kepala Disperkim Balikpapan Arfiansyah.
Lahan yang diberikan seluas 1.578 meter persegi tersebut sudah siap diserahkan oleh pihak pengembang kepada pemerintah sejak medio 2020, namun sertifikat induk perumahan masih dalam agunan Bank Tabungan Negara (BTN) Balikpapan.
Arfi menambahkan, sebenarnya pengembang sudah berproses untuk melakukan pemecahan sertifikat induknya, tapi hal itu tidak bisa ditindaklanjuti oleh kantor pertanahan sebelum ada sertifikat induk yang asli.
Untuk mendapatkan sertifikat induk itu, pihaknya akan bersurat kepada BTN Cabang Balikpapan sebagai bentuk permohonan untuk meminjam sertifikat induk tersebut, yang tentunya dimulai permohonan pengembang kepada Disperkim yang telah diajukan 18 Januari lalu.
Pihaknya pada Kamis (26/1) lalu sudah bersurat kepada BTN Balikpapan, sebagai bentuk permohonan untuk meminjam sertifikat induknya yang diestimasikan prosesnya kurang lebih satu bulan, karena harus melakukan coverage agunan kreditnya, dilanjutkan koordinasi dengan BTN pusat.
“Sertifikat induk asli yang akan dipinjam tersebut akan diberikan langsung dari BTN Balikpapan kepada Kantor Pertanahan di hadapan notaris, dan akan memberikan kembali sertifikat induk asli yang baru setelah pengurangan atau pemecahan sertifikat untuk sarana pendidikan kepada BTN Balikpapan. Jadi dengan sertifikat sarpen ini, insyaallah pembangunan sarpen SD negeri di wilayah tersebut dapat dianggarkan pada TA 2024,” tegas mantan Plt Kabag Pembangunan tersebut.
Ketua LPM Graha Indah Shidiq Nur Alam juga sangat mendukung segera dilaksanakan pembangunan sekolah di Perumahan Pesona Bukit Batuah.
Menurut dia, lahan pendidikan di wilayah itu memang harus dilaksanakan segera, karena melihat pertumbuhan penduduk yang sangat luar biasa. Dengan jumlah dua ribu rumah yang terbangun dan rencana empat ribu rumah, dengan potensi penduduk usia dini yang banyak terdapat di wilayah.
“Saat Pak Muhaimin menjadi Kadis Pendidikan, pada waktu itu tahun sudah pernah ditinjau untuk kebutuhan sarana pendidikan. Kami selalu mendorong agar pemerintah dapat memerhatikan wilayah ini yang dikhawatirkan fasilitas pendidikan di Graha Indah semakin tidak mampu menampung anak didik baru,” ucapnya.
Walaupun sarana pendidikan SD negeri di Kelurahan Graha Indah sudah di topang SD 033, 014, 009, bahkan SD Terpadu 034, masih tidak tercukupi karena di Perumahan Pesona Bukit Batuah dinilai harus memiliki SD sendiri.
Selain masalah pendidikan, di perumahan ini memang butuh perhatian dari pemerintah, khususnya ketersediaan air bersih PDAM. Tahun ini ada program Saluran Penyedia Air Minum (SPAM) yang masuk karena semenjak dibangun 2017 lalu hingga sekarang penduduk dilayani dengan WTP perumahan yang tidak mampu memfasilitasi semuanya.
“Semoga dapat dilaksanakan sambungan rumahnya (SR) secara bertahap. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak terkait atas terlaksananya program-program krusial di Graha Indah, terutama di wilayah Perumahan Pesona Bukit Batuah,” pungkas Shidiq. (pms/dra/k8)
SUPRIYONO LUPUS
@queenzalikalila0917