SAMARINDA–Geliat ekonomi di Kota Tepian terus bergerak ke tren positif. Bahkan ketika negara diprediksi mengalami tahun “gelap” imbas ekonomi dunia di tahun ini, ibu kota Kaltim justru optimistis mampu mengerek pendapatan daerah.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Samarinda Andi Harun di acara Penganugerahan Probebaya Award serta ASN dan Non-ASN Award 2023 di Hotel Bumi Senyiur, Jumat (27/1). Bahwa bukan tidak mungkin dapat meraih hingga Rp 5,5 triliun, dengan semangat bekerja dari semua instansi terkait.
Andi Harun mengatakan, pihaknya optimistis mampu meraih target pendapatan baik sepanjang 2023. Acuannya dari target pendapatan asli daerah (PAD) 2022 sebesar Rp 647 miliar, hingga akhir Desember, Badan Pendapatan Daerah mencatatkan Rp 747 miliar. “Kami optimistis bisa sampai Rp 5,5 triliun. Itu target sementara. Makanya kami tingkatkan berbagai potensi yang ada,” ungkapnya.
Baru-baru ini bertemu dengan pengusaha pabrik smelter di kawasan Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar), yang menghasilkan sejumlah rencana kerja sama. Belum lagi pertumbuhan perusahaan daerah, seperti Perumda Varia Niaga lewat usaha telur, daging ayam hingga terkait jasa transportasi terus menunjukkan angka yang positif. “Harus punya target semua potensi dimaksimalkan. Sedangkan terkait inflasi, setiap minggu forkopimda akan rutin menggelar rapat memantau kondisi tersebut. Itu juga sesuai amanat Presiden RI,” sambungnya.
Lebih detail soal target pendapatan daerah, Kepala Bapenda Samarinda Hermanus Barus selaku anggota tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) menerangkan, pihaknya terus bekerja untuk mencapai target pendapatan daerah. Bahwa capaian PAD tahun lalu dinilai cukup baik, apalagi mendekati di 30 Desember 2022, pemkot juga menerima dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 218/PMK.07/2022 tentang Perubahan Rincian DBH tahun anggaran 2022, senilai Rp 317 miliar dalam bentuk TDF (treasury deposit facility) yang dititipkan ke Bank Indonesia (BI). “Saat ini kami tengah menyusun daftar kebutuhan anggaran untuk dapat menarik dana tersebut guna mendongkrak pembangunan,” terangnya.
Selain itu, estimasi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) 2022 yang diprediksi mencapai Rp 600 miliar, angkanya bisa saja lebih mencapai Rp 800 miliar. Artinya dengan semua penambahan itu pihaknya optimistis target pendapatan yang dapat dicapai sekitar Rp 4,4–4,5 triliun. “Apalagi membaiknya harga batu bara dan minyak bumi, diharapkan mampu mengerek DBH tahun 2023 menjadi meningkat. Sehingga, ketika wali kota menarget Rp 5–5,5 triliun sebagaimana disampaikan beberapa waktu lalu, hal itu bukan tidak mungkin. Kami usaha maksimal mencapai itu,” tutupnya. (dra/k8)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46