Setiap media harus jeli dan terus berkreasi dalam menghasilkan karya atau konten.
KALTIM POST Group berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi di lingkungan kelompok media Jawapos Jaringan Media Nusantara (JJMN). Salah satunya penghargaan bidang keuangan sebagai Penagihan Piutang dan Kas Setara Kas Terbaik Tahun 2022. Penghargaan ini melengkapi dua prestasi yang diterima Kaltim Post sebelumnya, yakni Terbaik II untuk Kategori Liputan Khusus dalam Kompetisi Product Quality Tahun 2022. Kemudian, Koran Terbaik II untuk Kategori Cetak Terbaik dalam Kompetisi Print Quality Tahun 2022.
Keseluruhan penghargaan diserahkan oleh Direksi JJMN dalam Pertemuan dan Evaluasi 2022 JJMN dan Jawa Pos Multimedia (JPM) TV Group di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Sabtu (28/1). Wakil Direktur Kaltim Post Supriyono mengatakan, penghargaan ini merupakan buah kerja keras para karyawan di seluruh divisi. Sekaligus menjawab tantangan yang dialami oleh media cetak, baik di Indonesia maupun secara global. “Kami bersyukur bahwa kami mampu menunjukkan kinerja terbaik di antara beberapa grup media yang tergabung di JJMN. Tidak hanya melalui kualitas produk berita, tetapi juga kualitas cetak, dan pengelolaan keuangan khususnya penagihan piutang dan kas setara kas,” ungkapnya.
Dijelaskan Supriyono, adanya sistem yang baik dan kontrol pimpinan di setiap level menjadi salah kunci keberhasilan perusahaan dalam penagihan piutang dan kas setara kas. Sementara untuk prestasi Terbaik II Kategori Liputan Khusus diraih melalui sajian Tutup Mata Hauling Batu Bara karya M Ridhuan dan Nofiyatul Chalimah yang terbit pada 2 Oktober 2022. Liputan khusus tersebut mengulas terkait keberadaan hauling batu bara di jalan umum yang sulit ditindak pemerintah maupun aparat penegak hukum. Padahal, Provinsi Kaltim punya perda yang melarang hauling batu bara di jalan umum. Sejak 2012 diundangkan, namun hingga sekarang tidak efektif. Aturan seperti tidak berjalan.
LEWATI TIGA BADAI
Pertemuan dan Evaluasi JJMN Tahun 2022 menjadi refleksi perjalanan media khususnya dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, ada tiga badai yang telah dilewati bisnis media cetak. Yakni badai ekonomi, badai akibat disrupsi teknologi informasi, dan badai karena pandemi Covid-19. Tentunya semua dirasakan oleh kurang lebih 80 media yang berada di bawah naungan JJMN. “Kita semua senang, setelah hampir tiga tahun tidak ada pertemuan offline, sekarang kita bisa kembali seperti sebelumnya. Dan kita juga bersyukur sekali setelah tiga tantangan tadi, secara bisnis grup JJMN mampu bertahan dan bertumbuh. Bahkan tidak ada media di kita yang tutup,” ungkap Dirut JJMN Suhendro Boroma.
Menurut Ketua Komite JJMN Leak Kustiyo, walau telah terjadi perubahan perilaku pembaca media saat ini, konten yang menarik menjadi nyawa dari media cetak. Karena itu, setiap media harus jeli dan terus berkreasi dalam menghasilkan karya atau konten. Termasuk cermat dalam memerhatikan setiap berita yang sedang digemari atau dibutuhkan masyarakat saat ini. “Termasuk berita yang seperti halnya hidden gem atau permata tersembunyi, berita itu akan selalu dicari dan sangat nikmat bagi pembaca,” pungkasnya. (riz/k16)