Saat musim pancaroba datang, penyakit yang umumnya muncul adalah influenza seperti flu dan batuk. Untuk menjaga daya tahan tubuh, seseorang harus menjaga kesehatannya dengan berbagai cara seperti minum vitamin, makan makanan bergizi seimbang, tidur cukup, hingga disarankan untuk minum madu. Benarkah efektif?
Influenza atau yang akrab didengar telinga sebagai flu disebabkan karena adanya virus yang menginfeksi bagian hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyakit ini dapat dengan mudah menular setelah 3-4 hari pertama seseorang terpapar virus influenza.
Seseorang yang menderita flu berat biasanya disertai dengan gejala yang cukup parah sehingga aktivitas kesehariannya menjadi terganggu. Gejala-gejala tersebut di antaranya adalah batuk, sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, dan pegal-pegal. Hal ini yang kemudian berdampak pada terganggunya sistem tubuh lainnya.
“Masyarakat umumnya menganggap flu sebagai penyakit yang ringan. Padahal jika terus dibiarkan begitu saja, penyakit ini dapat memicu munculnya penyakit lain. Penyakit-penyakit tersebut adalah sinusitis, pneumonia, bronkitis, infeksi telinga, hingga asma. Oleh karenanya, penyakit flu ini memerlukan penanganan yang tepat. Selain penanganan medis, flu juga dapat ditangani dengan pengobatan tradisional yang menggunakan bahan-bahan herbal,” ungkap Yasril dari Gurahfit kepada wartawan baru-baru ini.
Manfaat Madu Untuk Imunitas Tubuh
Salah satu suplemen kesehatan yang aman dikonsumsi sehari-hari adalah madu. Dalam madu terkandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Madu dapat meningkatkan imunitas tubuh. Ketika imunitas tubuh meningkat, risiko tertular penyakit khususnya flu akan rendah.
“Setiap harinya tubuh manusia membutuhkan nutrisi dan vitamin yang cukup. Maka dari itu, perlu tambahan berupa suplemen. Konsumsi madu dapat menjadi pilihan suplemen yang sehat dan aman bagi tubuh kita,” katanya.
Berbagai bahan yang dapat dicampur atau dikombinasikan dengan madu di antaranya Citrus aurantifolia (jeruk nipis), Abrus precatorius (saga rambat), dan Zingiber officinale rhizoma (jahe). Kandungan Citrus aurantifolia berfungsi untuk menghilangkan lendir, mengendalikan otot pernapasan, meredakan batuk, dan mengatasi masalah sinus. Abrus precatorius bersifat antitusif yang mana berperan dalam mengatasi gangguan tenggorokan dan batuk. Sementara itu, Zingiber officinale rhizoma mengandung zat penghilang rasa sakit, membantu meredakan batuk dan radang tenggorokan, meredakan gatal, serta mengencerkan dahak di saluran pernapasan.
“Mengonsumsi madu secara rutin dapat meningkatkan kesehatan tubuh karena melimpahnya kandungan asam fenolik dan flavonoid dalam madu sebagai sumber antioksidan alami. Antioksidan dibutuhkan oleh tubuh untuk menangkal radikal bebas yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif. Radikal bebas bisa datang dari polusi di lingkungan sekitar, seperti asap kendaraan, asap rokok, debu, dan polutan lainnya yang mengganggu sistem pernapasan,” ujarnya.
Penelitian Soal Khasiat Madu
Laporan Mayo Clinic, minum madu dapat dicampur sebagai minuman, selain dapat diminum secara langsung. Salah satunya adalah dibuat sebagai teh.
Teh atau air lemon hangat yang dicampur dengan madu adalah cara yang sudah lama dipercaya untuk meredakan sakit tenggorokan. Dalam sebuah penelitian, anak usia 1 hingga 5 tahun dengan infeksi saluran pernapasan atas diberikan hingga 2 sendok teh madu sebelum tidur. Madu mengurangi batuk malam hari dan meningkatkan kualitas tidur.
Faktanya, dalam penelitian tersebut, madu tampaknya sama efektifnya dengan bahan pereda batuk. Namun tidak disarankan memberikan madu kepada anak di bawah usia 1 tahun. (jpc)