SAMARINDA–Covid-19 varian kraken dipastikan sudah ditemukan di Kaltim. Pasiennya adalah warga negara asing (WNA) asal Polandia yang merupakan pekerja migas di Balikpapan. Namun Pemprov Kaltim memastikan kondisi saat ini terkendali. “Tetapi sekarang sudah sembuh (negatif),” kata
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak. Dia melanjutkan, WNA Polandia tersebut masuk ke Indonesia melalui Jakarta pada 6 Januari. Kemudian keesokan harinya, terbang ke Balikpapan. Setelah tiba di Balikpapan, pasien menjalani tes rapid antigen dan hasilnya negatif. Lalu pada 11 Januari 2023, pasien melakukan tes PCR sebagai syarat untuk menumpangi kapal. Tes pun menunjukkan yang bersangkutan positif Covid-19. Sehingga pada 12 Januari, petugas medis mengambil sampel untuk dikirim ke laboratorium Unmul Samarinda melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim.
Sepekan kemudian, hasilnya keluar dan dinyatakan positif varian kraken. Tetapi sebelumnya, pada 18 Januari yang bersangkutan jalani tes PCR hasilnya sudah negatif. Terkait temuan itu, sambung dia, petugas melakukan pelacakan kontak erat, selanjutnya dilakukan karantina kepada kontak erat sampai diperoleh hasil PCR. Selain itu, telah dilakukan koordinasi untuk memperkuat surveilans terutama di jalur masuk internasional. Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menambahkan, kasus ini sudah diantisipasi dan terkendali.
“Sudah negatif, WNA sudah kerja bekerja kembali di perusahaannya,” papar dia kemarin (27/1). Jaya menambahkan, saat ini pemerintah memang tengah fokus pada upaya peningkatan imunitas tubuh. Vaksin booster kedua pun tengah digencarkan. “Karena vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” sambungnya. Dengan begitu, kekebalan tubuh masyarakat bisa tinggi. Sehingga, Covid-19 bukan lagi penyakit yang berdampak serius. Sehingga, perawatannya juga cukup di rumah saja.
Hingga kemarin, capaian vaksin di Kaltim mencapai 91,15 persen untuk vaksin pertama, lalu dosis kedua 81,14 persen, dosis ketiga 48,4 persen, dan vaksin keempat 10,75 persen. Saat ini pemerintah pun telah membuka vaksin booster kedua untuk masyarakat umum. Vaksin ini bisa diakses masyarakat di klinik atau layanan kesehatan.
Sementara itu, kasus Covid-19 di Kaltim saat ini hanya 9 orang yang dirawat. Paling banyak di Balikpapan 4 orang, dan 3 orang dari Kutai Kartanegara. Sisanya ada di Samarinda dan Kutai Timur.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian kraken penularannya cepat tapi gejalanya ringan. Maka dari itu, gejala yang dialami pasien hanya batuk ringan. Selain itu, setelah dilakukan tracing, tiga orang yang kontak erat dengan pasien positif varian kraken, baik di Jakarta maupun yang di Balikpapan juga negatif Covid-19.
“Hasilnya semua negatif,” sebutnya. Sementara itu, penanganan covid-19 di Kaltim saat ini dipusatkan di rumah sakit. Rumah karantina yang telah disiapkan dan melayani pasien Covid-19, telah dikembalikan ke fungsi awal. BPSDM, asrama atlet, atau Bapelkes, sudah tidak lagi melayani pasien karantina Covid-19. Alat-alat kesehatan di tempat ini juga sudah dikembalikan ke rumah sakit yang menjadi pemiliknya. Jika ada kasus Covid-19 yang butuh penanganan medis secepatnya, masyarakat diarahkan langsung ke rumah sakit. Namun, saat ini kebanyakan masyarakat hanya dirawat di rumah karena gejalanya ringan. (nyc/riz)