BALIKPAPAN-The International Air Transport Association (IATA) pada November 2022 mengumumkan angka lalu lintas penumpang terus berlanjut. Meningkat 41,3 persen dibandingkan November 2021. Periode 2021, jumlah penumpang secara keseluruhan tercatat 47 persen dari periode 2019. Itu meningkat menjadi 83 persen pada 2022.
Diprediksi tahun ini bisa mencapai 94 persen. Lalu, naik 103 persen pada 2024 dan 111 persen pada 2025. Secara pergerakan penumpang/kunjungan internasional berada pada 75,3 persen, dari level November 2019. Pada 2021, jumlah penumpang internasional adalah 27 persen. Peningkatan menjadi 69 persen pada 2022. Lalu, proyeksi 82 persen pada 2023, 92 persen pada 2024 hingga 101 persen pada 2025.
“Optimistis rute internasional terus melambung (rebound). Dari berbagai inisiasi yang dilakukan telah mencerminkan evolusi. Sebagai bagian konsep pembaruan percepatan peningkatan perekonomian, pengembangan industri penerbangan serta mendongkrak aktivitas pariwisata,” ucap Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro, Kamis (26/1).
Apalagi, kata Danang, relaksasi atau pelonggaran pembatasan setelah pandemi Covid-19 secara progresif memberikan dorongan yang sangat diperlukan, untuk prospek perjalanan internasional. Karena itu, ia mengatakan, Lion Air Group telah memprediksi sejak semester kedua 2022 dan seterusnya rute internasional menunjukkan peluang pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.
Pihak perusahaan juga terus merefleksikan strategi bisnis dalam menghadapi tantangan dan analisis peluang saat ini dan mendatang. Itu untuk menyambut kembali turis dan pebisnis terbang menuju lebih dari 50 kota di 14 negara. Lebih lanjut, permintaan pasar penerbangan di Indonesia dan internasional dinilai terbuka. Sehingga, akan terus bergerak ke level positif.
Melalui rute internasional menawarkan kesempatan mewujudkan impian mengunjungi kota-kota favorit dan terkemuka. Dari Indonesia melalui 12 kota unggulan dan bandara penghubung utama (main hub). Antara lain Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK)/Jakarta, Bandara Internasional Juanda (SUB)/Surabaya, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS)/Bali, dan Bandara Internasional Kualanamu (KNO)/Medan.
Lalu, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (UPG)/Makassar, Bandara Internasional Minangkabau (BIM)/Padang, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (PKU)/Pekanbaru, Bandara Internasional Hang Nadim (BTH)/Batam, Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (BTJ)/Banda Aceh, dan Bandara Internasional Sam Ratulangi (MDC)/Manado.
“Dua lagi, yakni Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan yang efektif mulai 28 Januari 2023 dan Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo (YIA)/Jogjakarta yang melayani penerbangan internasional mulai 30 Januari,” sebutnya.
Untuk memperlancar perjalanan udara di rute internasional tersebut, Lion Air Group menyediakan pilihan layanan penerbangan secara langsung (nonstop), maupun transit dan interline (saling terhubung). Penumpang bisa terbang langsung dan terkoneksi menuju destinasi favorit lebih dari 50 kota tujuan di 15 negara. Meliputi Asia Tenggara, yakni Malaysia, Singapura, Kamboja, Myanmar, Vietnam, Thailand.
Sedangkan di Asia Selatan ialah India, Pakistan, Bangladesh, Nepal. Wilayah Asia Timur ada Taiwan Taipei–Taoyuan, Jepang, Tiongkok serta Australia dan penerbangan Timur Tengah ke Arab Saudi.
Wisatawan mancanegara (wisman) melalui 12 kota di Indonesia pun dapat terhubung langsung, dengan konsep layanan penerbangan saling terkoneksi (connecting flight) ke lebih dari 90 destinasi favorit di Indonesia. Di antaranya, Lombok, Bima, Sumbawa, Labuan Bajo, Ende, Maumere, Tambolaka, Waingapu, Kupang, Solo, Semarang, Malang, Ambon, Ternate, Pontianak, Jambi, Palembang, Pangkalpinang, Palangkaraya, Tanjung Pandan – Belitung, Samarinda, Tanjung Selor, Tarakan, Palu, Gorontalo, Kendari, Sorong, Manokwari, Jayapura, dan Merauke.
“Dalam mendukung pemerintah, Lion Air Group turut berupaya memulihkan rute internasional. Sehingga, pebisnis dan wisatawan memiliki lebih banyak pilihan penerbangan ketika merencanakan liburan, bisnis, keluarga, pendidikan, dan kepentingan lainnya. Pengembangan rute di kota-kota lainnya juga terus dilakukan secara bertahap,” ungkapnya.
Penerbangan internasional adalah kontribusi terhadap program pemerintah dalam pencapaian 7,4 juta kunjungan turis asing ke Indonesia dan kampanye Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, jumlah kunjungan wisman dari Januari - November 2022 mencapai 4,58 juta kunjungan. Capaian itu melebihi target yang ditetapkan, yaitu 3,5 juta kunjungan pada 2022, atau meningkat 228 persen dari 2021 pada periode yang sama dengan 1,39 juta kunjungan. (rom/k15)
ULIL
[email protected]