Tembok penjara bukan penghalang untuk menuntut ilmu. Program pendidikan tahsin dan tahfiz Lapas Kelas IIA Balikpapan misalnya, hingga kini berjalan konsisten.
BANG napi atau warga binaan digembleng belajar Al-Qur’an hingga level pengajar di Lapas Kelas IIA Balikpapan. Teranyar, telah digelar kembali kegiatan pelantikan dan wisuda guru Al-Qur’an oleh Yayasan Al Haqq yang didukung Badan Dakwah Islamiyah (BDI) PT PHM, Kamis (26/1).
Total ada 66 orang warga binaan yang mengikuti kegiatan tersebut. Mulai dari 5 orang guru Al-Qur’an tingkat mahir, 6 orang guru Al-Qur’an tingkat lanjut, 19 orang guru Al-Qur’an tingkat dasar, dan 36 orang santri lulus praktik tingkat menengah ijazah kenaikan level metode Al-Haqq.
Selama ini, mereka tergabung di Masjid Babut Taubah Lapas Kelas II A Balikpapan. Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan Pujiono Slamet menuturkan, proses pelantikan dan wisuda ini merupakan tanda kelulusan. Wisudawan mendapat sertifikat atau ijazah yang disahkan melalui Yayasan Al-Haqq Indonesia.
“Ketika selesai menjalankan pidana di Lapas Balikpapan atau bebas, Yayasan Al-Haqq Indonesia bisa menugaskan para guru Al-Qur’an untuk mengajar di berbagai cabang Al-Haqq,” ungkapnya. Sebelum meraih gelar dan pelantikan, wisudawan harus melewati 6 level pembelajaran tahsin dari Metode LTTQ Al-Haqq.
Ada pun terdapat ujian kenaikan tingkat pada setiap level. Santri yang lulus akan mengikuti Dauroh Metode Al-Haqq (DMA). Ini merupakan pelatihan mengajar tahsin metode Al-Haqq. Setelah mengikuti DMA, mereka diarahkan untuk dapat mengajar selama 1 tahun.
“Bagi yang sudah mengajar selama setahun dan dinyatakan berhasil, maka dilantik menjadi guru Al-Qur’an,” katanya. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga memberi penghargaan kepada warga binaan atau santri blok tahsin dan tahfiz terbaik dalam program kegiatan Majelis Taklim Dakwah Center Hidayatullah Balikpapan.
Mereka yang terbaik diberi penghargaan berupa sertifikasi dari lembaga tepercaya. Harapannya, saat kembali di kehidupan bermasyarakat, mereka dapat berkontribusi dalam menebar manfaat. “Sesuai tekad mereka selama di Lapas Balikpapan, yakni Napi Tobat, Lapas Hebat,” pungkasnya. (ms/k15)
DINA ANGELINA
[email protected]