Oleh: Rolita Juraini, SPd, MPsi
Kepala TK Negeri 1 Samarinda
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
---
PEMBELAJARAN berbasis proyek merupakan strategi tertentu dalam pembelajaran yang mengubah pembelajaran di kelas yang umumnya menggunakan pembelajaran konvensional menjadi lebih inovatif. Dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta didik melakukan penyelidikan melalui pertanyaan terbuka, menerapkan pengetahuan untuk menghasilkan produk. Selain itu, pembelajaran ini “di-setting” agar peserta didik yang lebih aktif dalam pembelajaran dengan bekerja sama dalam satu kelompok.
Mulyasa (2014:112-113) menyatakan bahwa : “Metode proyek berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep “Learning By Doing”, yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan tertentu sesuai tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan. Berkenaan dengan hal tersebut, Piaget mengatakan bahwa kita tidak dapat mengerjakan tentang suatu konsep pada anak secara verbal, tetapi kita dapat mengajarkannya jika menggunakan metode yang didasarkan pada aktivitas anak.”
Pembelajaran pada anak usia dini merupakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada anak yang dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan yaitu kegiatan bermain yang lebih mengutamakan proses dari pada hasil. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini adalah metode pembelajaran proyek.
Metode pembelajaran proyek ini membantu anak memperoleh informasi dan pengalaman yang mempunyai dorongan untuk menjelajahi dan meneliti lingkungannya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesenangan bagi anak melainkan juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat atau manfaat yang dimiliki suatu benda.
Adapun langkah yang dilakukan pada pembelajaran di PAUD dengan menggunakan metode proyek adalah persiapan/ permulaan ini terdapat pada pijakan lingkungan main yaitu menyiapkan kegiatan bermain yang dijadikan sebagai proyek dan setting lingkungan main, menata bahan alat media yang akan digunakan oleh anak pada kegiatan proyek. Setting lingkungan main harus dengan tatanan yang menarik bagi anak-anak.
Pijakan sebelum main sebelum melaksanakan atau mengerjakan proyek ajak anak bercerita, berdiskusi, bernyanyi sesuai dengan tema, berikan kesempatan pada anak untuk dapat memilih kegiatan main atau proyek sesuai minatnya. Pijakan saat main merupakan pelaksanaan kegiatan proyek yang harus dilakukan oleh pendidik adalah memberikan waktu yang cukup untuk anak sehingga anak dapat bereksplorasi secara optimal, membantu anak jika ada anak yang mengalami kesulitan, memperkuat dan memperluas bahasa anak, memperluas gagasan main anak dengan memberikan pertanyaan terbuka, mengamati dan mendokumentasikan perkembangan serta kemajuan main dan memberikan informasi sisa waktu main pada anak.
Pembelajaran dengan menggunakan metode proyek menjadikan anak lebih termotivasi untuk menyelesaikan proyeknya dengan kemauan sendiri, pengalaman sendiri, ide sendiri dan dapat memecahkan masalah pribadi maupun kelompok dengan cara mereka sendiri karena anak diberi kebebasan memilih proyek sesuai minat anak sendiri. Pijakan sesudah main, pada pijakan ini selain anak membereskan alat main dan klasifikasi, ajak anak untuk dapat menarik kesimpulan dari kegiatan yang sudah dilakukan yaitu dengan menanyakan “apa perasaan anak setelah main, menanyakan kegiatan main atau proyek yang telah dilakukan oleh anak, menanyakan kembali konsep yang telah ditemukan anak dalam kegiatan mainnya atau ketika sedang melakukan proyeknya, menegaskan perilaku yang telah dimunculkan oleh anak dan menghubungkan dengan kegiatan yang akan datang.”
Manfaat metode proyek dalam pembelajaran pada anak usia dini adalah : 1) Memberikan pengalaman kepada anak dalam mengatur dan mendistribusikan kegiatan 2)Belajar bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing. Hal ini memberikan peluang kepada setiap anak untuk dapat mengambil peran dan tanggung jawab dalam memecahkan masalah yang dihadapi kelompok 3) Memupuk semangat gotong royong dan kerja sama di antara anak yang terlibat 4) Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap kerja sama dan kebiasaan dalam melaksanakan tugas dengan cermat 5) Mampu mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan anak 6) Memberikan peluang kepada setiap anak baik individual maupun kelompok untuk mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya, keterampilan yang sudah dikuasainya yang pada akhirnya dapat mewujudkan daya kreativitasnya secara optimal.
Demikian pembelajaran anak usia dini dengan menggunakan metode proyek yang dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini. Pembelajaran dengan menggunakan proyek ini dalam pelaksanaannya pendidik juga dapat menggunakan berbagai metode seperti metode bercerita, tanya jawab, demonstrasi dan diskusi. Semoga bermanfaat, Semangat Berkarya Menebar Kebahagiaan. (pms/man/rdh/k15)