Oleh: Tutik Widayati
SMP 1 Samarinda
Geografi adalah studi yang mempelajari tentang hubungan kausal gejala-gejala serta berbagai peristiwa yang terjadi di permukaan bumi. Geografi mencakup kajian fisik ataupun yang mencakup makhluk hidup dan permasalahannya. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan keruangan, ekologi, dan regional demi kepentingan, proses, dan keberhasilan suatu program.
Indonesia memiliki berbagai kekayaan alam hingga keberagaman budaya. Hal tersebut merupakan keuntungan letak geografis Indonesia. Apa saja keuntungan yang lain?
Letak geografis suatu negara dilihat dari kenyataan pada permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Serta dua benua; Asia dan Australia.
Berdasarkan batas wilayah, posisi Indonesia berbatasan dengan berbagai negara, laut, dan samudra. Antara lain, sebelah utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Selat Malaka, Selat Singapura, Laut China Selatan, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik.
Kemudian, di sebelah selatan berbatasan dengan Australia, Timor Leste, Samudra Hindia, Laut Timor, dan Laut Arafuru. Lalu, di barat berbatasan dengan Samudra Hindia. Dan di timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Selain berada di posisi strategis, Indonesia juga menjadi negara kepulauan terluas di dunia. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia memiliki 16.771 pulau, baik besar maupun kecil.
Posisi yang strategis ini berpengaruh pada berbagai hal. Mulai kegiatan ekonomi, seperti jalur lintas perdagangan, kekayaan alam, seperti tanah yang subur, hingga keberagaman budaya. Beberapa keuntungan letak geografis Indonesia di antaranya terletak di jalur perdagangan internasional. Indonesia berada pada posisi silang lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia. Hal ini dilihat dari posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudra yang menjadi jalur perdagangan internasional.
Indonesia menjadi titik persilangan kegiatan perekonomian dunia, perdagangan antara negara-negara industri dan negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya antara Jepang, Korea, dan RRC dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa.
Kemudian, Indonesia terkenal sebagai negara agraris. Indonesia mengalami iklim muson yang dipengaruhi daratan Benua Asia dan Australia yang dipisahkan oleh khatulistiwa. Itulah mengapa hanya ada dua musim yang terjadi di Indonesia yaitu musim kemarau dan hujan. Keduanya saling bergantian setiap enam bulan.
Musim tersebut turut berpengaruh pada kegiatan pertanian di Indonesia. Tanahnya subur dan cocok digarap sebagai sektor pertanian. Beberapa hasil pertanian yang berkembang di Indonesia antara lain padi, ketela, ubi, kentang, sayuran, dan kacang-kacangan.
Indonesia memiliki tanah yang subur karena mendapatkan banyak sinar matahari dan curah hujannya tinggi. Selain itu, posisi Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik atau ring of fire. Cincin Api Pasifik adalah gugusan gunung berapi yang terletak di Samudra Pasifik.
Dikutip dari buku Geografi untuk SMP dan MTs Kelas IX oleh Wirastuti Widyatmanti dan Dini Natalia, endapan material yang dikeluarkan dari aktivitas gunung berapi membuat tanah menjadi subur. Kondisi tersebut cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
Luasnya wilayah perairan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim. Hal tersebut terbukti dari posisi geo-strategis Indonesia dengan data kurang lebih 40 persen lalu lintas perdagangan barang dan jasa yang diangkut kapal melintasi perairan Indonesia. Termasuk 20 persen oil demand melalui selat Malaka.
Indonesia mendapat pengaruh berbagai kebudayaan dan peradaban dari negara luar. Adanya lalu lintas jalur laut mengakibatkan banyak kapal asing yang berlabuh ke Indonesia. Hal ini menyebabkan terjadinya proses percampuran suku bangsa dan budaya.
Keuntungan letak geografis Indonesia yang lainnya adalah menjadi negara yang memiliki banyak destinasi wisata alam. Mulai pantai, gunung, sungai, hingga air terjun.
Lalu, apa saja yang termasuk dalam objek material geografi? Seperti disebutkan sebelumnya, objek geografi terdiri dari dua, yakni material dan formal. Objek material geografi adalah geosfer, di mana terdiri dari litosfer (lapisan kulit bumi), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), biosfer (lapisan hewan dan tumbuhan), dan antroposfer (lapisan manusia).
Sementara itu, objek formal geografi adalah cara pandang dan berpikir atas gejala yang ada di permukaan bumi. Gejala ini mencakup keadaan fisik maupun sosialnya.
Apa saja contoh objek material geografi? Berikut ini contoh objek material geografi berdasarkan tiap lapisannya. (1) Lapisan atmosfer; kabut, petir, dan awan. (2) Lapisan litosfer; gempa, tanah longsor, dan patahan. (3) Lapisan hidrosfer; erosi, banjir, dan tsunami. (4) Biosfer; kebakaran, perburuan gajah. (5) Antroposfer; peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit. (pms/dwi/k8)