Romdani
Pemimpin Redaksi
PEMBANGUNAN hunian pekerja konstruksi di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) terus mengalami kemajuan. Di samping itu, proyek jalan tol khusus Ibu Kota Nusantara (IKN) konstruksinya terus berprogres. Walau kabarnya, ada trase tol yang bakal “membelah” sungai di kawasan Kariangau, Balikpapan. Hal itu mengakibatkan sektor industri yang sudah berdiri terusik.
Mereka protes karena bila ada jembatan, kapal perusahaan tak bisa melintas. Terhalang jembatan yang rendah. Ada beberapa opsi yang mengemuka. Membangun jembatan dengan clearance atau tinggi ruang bebas jembatan sekitar 14 meter. Bisa juga dengan tukar guling.
Pemerintah membebaskan kawasan konservasi untuk dibangun dermaga perusahaan tersebut. Sebagai kompensasi dibangunnya jembatan tol. Dengan begitu, kapal-kapal perusahaan itu tidak melintasi jembatan. Sampai sekarang belum final. Namun, yang pasti, pemerintah ingin akses dari Balikpapan ke IKN hanya ditempuh dalam waktu 30 menit lewat jalan tol itu.
Sebenarnya, sudah biasa ada yang protes dalam setiap pembangunan. Kali ini sebuah perusahaan. Bisa jadi nanti individu-individu yang melakukan hal serupa. Tapi mestinya bisa mengambil pengalaman dari proyek Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Protes warga masih berlangsung sampai sekarang. Padahal jalannya sudah rampung.
Ada warga yang mengklaim jalan tol itu berdiri di tanah mereka. Pemerintah mau mengganti rugi. Tapi belakangan, ada pemilik lain yang juga mengklaim tanah tersebut. “Perkara” pembebasan lahan itu akhirnya berujung di pengadilan negeri. Dana pembebasan lahan dititipkan di pengadilan negeri.
Tapi tetap saja, warga kerap menggelar demonstrasi di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Balikpapan. Kadang juga protes di jalan tol. Mereka menduduki jalan bebas hambatan itu. Mau tak mau, tol dari Kilometer 13 ke pintu gerbang di Manggar, Balikpapan Utara ditutup. Pengendara tak bisa melintas. Saya pernah mengalami ini. Berencana ke Manggar menggunakan tol dari Kilometer 13, tapi ditolak. Jalan ditutup karena ada demonstrasi.
Tapi khusus proyek Tol IKN disebut lahannya sudah siap. Namun tetap dibebaskan. Mengingat ada tanah milik warga yang akan dilintasi. Semoga benar berjalan lancar. Apalagi IKN adalah proyek strategis nasional.
Di sisi lain, naga-naganya pembangunannya bakal mirip dengan Tol Balsam itu, dilihat dari belakangan pembebasan lahannya lambat. Salah-salah nanti seperti Tol Balsam di segmen Balikpapan. Sudah rampung, tapi pembebasan lahannya belum klir. Sementara jalan tol sudah beroperasi.
Diketahui, saat ini bila dari Bandara Internasional SAMS Sepinggan menuju IKN di Sepaku berjarak sekitar 96 kilometer. Dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam. Namun bila ada tol, jarak tempuh akan jauh terpangkas. Bandara Sepinggan ke IKN hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit. Tol tersebut memiliki panjang sekitar 47,63 kilometer. (rom/k16)