SAMARINDA-Kosong dan sepi aktivitas dari gedung Pasar Rakyat Harapan Baru di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Senin (23/1).
Di akses masuk kiri dan kanan menuju pasar, terdapat puing-puing sisa bangunan semipermanen yang sempat didirikan pedagang saat direlokasi sementara akhir 2021 lalu.
Mereka berasal dari pasar tumpah di Jalan Bung Tomo, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang. Ada juga yang berasal dari pasar di Jalan Kurnia Makmur, Kelurahan Harapan Baru. Namun, sepinya pengunjung membuat pedagang angkat kaki. Kembali berjualan di tepi jalan.
Yuli Putriana, pedagang yang masih bertahan menuturkan, sejak dipindah ke lokasi Pasar Rakyat Harapan Baru November 2021, pedagang dijanjikan Maret 2022 pasar rakyat akan diresmikan. Namun, sampai waktu itu tidak ada kejelasan. “Demi bertahan hidup, pedagang kembali berjualan di tempat asal,” ucapnya, Senin (23/1).
Dia berharap pemerintah memberikan kejelasan dan kepastian pasar itu bisa difungsikan. Sebab tersiar kabar tahun ini akan dilanjutkan pembangunannya, lantaran sudah ada surat pembongkaran bangunan semipermanen dari pemerintah kelurahan. “Kami juga diminta pindah, tetapi sampai sekarang masih bertahan dulu, demi ekonomi. Kalau mendesak harus pindah, siap saja,” sambungnya.
Terkait operasional pasar tersebut, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda Marnabas Patiroy melalui Analis Perdagangan Eka Agustina menerangkan, tahun ini pihaknya mengalokasikan Rp 4 miliar untuk melengkapi fasilitas penunjang pada pasar yang telah dibangun sejak 2018 dari APBN. Beberapa item pekerjaan seperti perbaikan bangunan, perluasan area parkir, drainase, pagar, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) hingga pembangunan lapak baru di akses masuk pasar. “Ya karena akses masuk cukup jauh, maka kami bangunkan kios juga untuk memancing calon konsumen masuk. Begitu juga ketika di dalam, area parkir nyaman juga tersedia,” ucapnya.
Dia berpesan kepada pedagang yang sebelumnya sempat pindah ke sana agar bersabar, pembangunan yang dilakukan demi kenyamanan. Terkait progres pelaksanaan, pihaknya tengah menyiapkan dokumen lelang, dengan target pertengahan Februari sudah tayang di laman LPSE.
“Targetnya Maret selesai lelang, sehingga April bisa mulai dikerjakan. Lama pelaksanaan sekitar enam bulan atau sampai September. Sehingga Oktober atau November perlahan bisa dioperasikan. Terbaru, jaringan air dan listrik juga sudah tersedia. Siap untuk dioperasikan akhir tahun ini,” kuncinya. (dra/k16)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46